Afghanistan
Video Penyanyi Folk Afghanistan, Fawad Andarabi yang Ditembak Mati Taliban Setelah Pelarangan Musik
Andarabi dieksekusi secara kejam hanya karena membawa kebahagiaan di daerahnya melalui musik.
TRIBUN-BALI.COM, KABUL - Taliban tak main-main dengan keputusan mereka melarang adanya musik di Afghanistan.
Seorang penyanyi folk Afghanistan, Fawad Andarabi dieksekusi Taliban, beberapa hari setelah mereka mengumumkan melarang adanya musik.
Kepada Asociated Press, keluarga Fawad Andarabi mengungkapkan, dia ditembak mati pada Jumat waktu setempat (27/8/2021).
Andarabi dibunuh oleh milisi yang kembali menyerbu rumahnya. Padahal sebelumnya, mereka sempat minum teh bersamanya.
Baca juga: Taliban Berkuasa, Hotel-hotel di Kabul Takut Putar Musik, Akankah Afghanistan Kembali ke Masa Lalu?
"Ayah saya ditembak di bagian kepala di ladang," ujar sang anak, Jawad, mengomentari pembunuhan penyanyi yang dikenal sebagai Andarabi Valley itu.
Jawad mengeluhkan ayahnya adalah sosok yang tidak bersalah, yang hanya berusaha menghibur orang dengan nyanyiannya.
Selama tampil, Andarabi memainkan kecapi tradisional yang disebut ghichak, dan menyanyikan lagu mengenai Afghanistan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid hanya menyatakan mereka akan menyelikidi insiden tersebut, tanpa menyebutkan detilnya.
Insiden ini terjadi setelah kepada New York Times, Mujahid mengatakan mereka menerapkan larangan terhadap musik.
"Musik itu dilarang dalam Islam. Kami berharap bisa membujuk mereka untuk meninggalkannya, daripada memaksa," kata dia.
Baca juga: Taliban Rayakan Penarikan Militer AS dari Afghanistan, Rentetan Tembakan Terdengar di Penjuru Kabul
Mantan menteri dalam negeri Masoud Andarabi, yang tidak ada hubungan darah, mengunggah momen saat si penyanyi folk beraksi di akun twitternya.
Dilansir New York Post Senin (30/9/2021), Masoud menyatakan Andarabi dieksekusi secara kejam hanya karena membawa kebahagiaan di daerahnya.
"Di sini dia menyanyikan 'lembah kita yang indah... tanah nenek moyang kita' takkan tunduk kepada kebrutalan Taliban," tegasnya di Twitter.
Baca juga: VIDEO VIRAL, Milisi Taliban Bersenjata Lengkap Jaga Presenter TV saat Siaran
Karima Bennoune, pelapor PBB untuk hak kultural mengaku sangat khawatir dengan kabar pembunuhan Andarabi itu.
Begitu juga dengan Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard, yang menyebut Taliban sama sekali tak berubah.
"Bukti sudah menunjukkan Taliban tetaplah kelompok yang intoleran, kasar, dan represif seperti 2001," kecamnya di Twitter.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2021/09/01/183740570/penyanyi-folk-afghanistan-ini-ditembak-mati-oleh-taliban?page=all#page2