Kasus Pembunuhan
Chat Misterius Jadi Titik Terang Kasus Pembunuhan Dosen, Bripda Waldi Dijerat Pasal Berlapis
Upaya Bripda Waldi (22), oknum anggota Polres Tebo, untuk menghapus jejak pembunuhan terhadap dosen cantik EY
TRIBUN-BALI.COM, JAMBI — Upaya Bripda Waldi (22), oknum anggota Polres Tebo, untuk menghapus jejak pembunuhan terhadap dosen cantik EY (37) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya gagal total.
Kasus itu justru terbongkar setelah pelaku membalas pesan di ponsel korban, yang dikirimkan oleh rekan korban yang curiga karena EY tak kunjung merespons.
Dari percakapan inilah, benang merah pembunuhan sadis tersebut mulai terungkap.
Baca juga: Sang Mandor Masih Hidup Saat Dibekap, Dipastikan Pelaku Pembunuhan di Gianyar Lebih dari Satu Orang
Kronologi Dosen EY Ditemukan Tak Bernyawa
Korban, EY, dosen keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS), ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Al Kausar, Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Sabtu (1/11/2025).
Korban sempat tidak hadir mengajar selama dua hari dan tak menjawab panggilan telepon, membuat rekan-rekannya curiga.
Ketika rumah korban didobrak bersama warga sekitar pukul 13.00 WIB, EY ditemukan tergeletak tak bernyawa di atas tempat tidur, wajah tertutup bantal dan tubuh penuh luka lebam.
Hasil visum menunjukkan adanya luka di kepala, wajah, leher, dan bahu, serta ditemukannya cairan mencurigakan di area intim korban, yang memperkuat dugaan terjadi kekerasan seksual.
Barang-barang berharga seperti mobil, motor, dan perhiasan juga hilang dari lokasi kejadian.
Baca juga: DAPAT Ancaman Pembunuhan, Masalah Serius di Balik Mundurnya Patrick Kluivert dan Staf
Motif Asmara Berujung Dendam
Setelah penyelidikan intensif, polisi menangkap Bripda Waldi di sebuah rumah kontrakan di Tebo Tengah.
Saat diamankan, mobil Honda Jazz putih milik korban ditemukan bersamanya.
Pelaku diduga membunuh korban karena dendam asmara, setelah ajakan untuk kembali menjalin hubungan ditolak oleh EY.
“Motif sementara karena hubungan pribadi dan asmara antara pelaku dan korban,” jelas Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, Minggu (2/11/2025).
Pakai Wig dan Lap Darah untuk Hilangkan Jejak

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.