KISAH Kang Dudi, Pengusaha Kelor yang Awalnya Dianggap Gila, Kini Omzet Rp 4 Miliar

Kang Dudi, sapaan akrabnya, mengaku mampu meraih omzet Rp 4 miliar per tahun dari bisnis tanaman kelor (Moringa olifeira) yang dijalaninya selama ini.

Editor: Kambali
KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA
Pengusaha Kelor, Ai Dudi Krisnadi bicara tentang kelor di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu, 4 September 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, BLORA - Simak kisah Ai Dudi Krisnadi seorang pengusaha kelor yang awalnya dianggap gila di artikel ini.

Kisah sukses kali ini datang dari seorang pengusaha kelor di Blora, Jawa Tengah, bernama Ai Dudi Krisnadi.

Kang Dudi, sapaan akrabnya, mengaku mampu meraih omzet Rp 4 miliar per tahun dari bisnis tanaman kelor (Moringa olifeira) yang dijalaninya selama ini.

Baca juga: Ini Cara Menanam Pohon Kelor di Rumah, Penanaman dengan Bibit hingga Stek Batang

"Kemarin ya masih Rp 4 miliar per tahun.

Karena kalau kami lebih banyak ke pembelajaran, ya karena jual sistem itu," ucap Dudi saat ditemui Kompas.com di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu, 4 September 2021.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat dari Biji Kelor untuk Kesehatan, Termasuk Mempercantik Kulit

Pria asal Pangandaran, Jawa Barat, tersebut mengaku sudah melakukan riset tentang dunia kelor sejak sekitar 2011.

Saat awal menjalani bisnis tersebut, dirinya mengaku banyak kendala yang dihadapi.

Baca juga: Memiliki Beragam Manfaat, Daun Kelor Baik untuk Daya Ingat dan Dapat Mencegah Anemia

"Banyaklah, dianggap orang gila, diusir tokoh-tokoh karena bertentangan dengan ilmu-ilmu mereka, dikira mau memerangi ilmu magis mereka.

Jadi pemerintah sendiri dulu jelas enggak peduli, kalau sekarang mah pemerintah sudah sangat support dengan kelor," kata Dudi.

Baca juga: Ini Beragam Manfaat dari Teh Daun Kelor, Mengontrol Gula Darah hingga Meningkatkan Imun Tubuh

Menurut dia, kebutuhan pasokan kelor untuk mencukupi pasar global masih sangat terbuka lebar.

Sejumlah negara Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika sangat membutuhkan produk kelor.

"Banyak yang tidak percaya ke saya ketika saya bilang pasar kelor itu triliunan per tahun.

Padahal itu bukan kata saya, hasil hitung-hitungannya Kementerian Luar Negeri Uni Eropa seperti itu," ujar Dudi.

Baca juga: Termasuk Mencegah Penuaan Pada Wajah, Ini 5 Manfaat Daun Kelor Untuk Kecantikan

Ilustrasi - tanaman kelor.
Ilustrasi - tanaman kelor. (Net)

Terbuka peluang besar

Menurut Dudi, kebutuhan pasar dunia seperti itu hanya baru dicukupi 30 persen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved