Widiasih Cs Lampaui Target, Indonesia Peringkat 43 Paralimpiade Tokyo, Raih 2 Emas

Ni Nengah Widiasih dkk melampaui target pemerintah, baik perolehan medali maupun peringkat akhir klasemen

Tribun bali/Marianus Seran
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa saat menyambut pahlawan olahraga Indonesia asal Bali, Ni Nengah Widiasih di kedatangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Sabtu 4 September 2021 - Widiasih Cs Lampaui Target, Indonesia Peringkat 43 Paralimpiade Tokyo, Raih 2 Emas 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Luar biasa prestasi atlet Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Ni Nengah Widiasih dkk melampaui target pemerintah, baik perolehan medali maupun peringkat akhir klasemen.

Kontingen Merah Putih mengakhiri perjuangannya di Tokyo yang ditutup pada Minggu 5 September 2021 malam dengan total perolehan sembilan medali. Indonesia menduduki peringkat ke-43 klasemen akhir perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku bangga atas raihan yang ditorehkan tim Merah Putih itu.

Baca juga: DAFTAR Atlet Indonesia Peraih Medali Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Emas, Ni Nengah Widiasih Perak

Pada edisi sebelumnya di Paralimpiade Rio 2016, Indonesia hanya meraih satu perunggu dan finis di peringkat ke-76.

“Alhamdulillah Puji Tuhan… Indonesia naik ke peringkat ke-43 di Tokyo apabila dibandingkan dengan perolehan di Rio 2016 berada di peringkat ke-76. Kontingen Indonesia melampaui target yang ditetapkan pemerintah dalam Desain Besar Olahraga Nasional, yakni peringkat ke-60,” kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Minggu 5 September 2021.

Skuat Merah Putih sebelumnya hanya diprediksi dapat membawa pulang lima medali dari Tokyo 2020 dengan rincian satu emas, satu perak, dan tiga perunggu, serta finis di urutan ke-60.

Namun, Indonesia justru melejit dengan perolehan sembilan medali yaitu dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Dua medali emas tersebut datang dari cabang para-badminton yang baru pertama kali dipertandingkan di ajang Paralimpiade.

Leani Ratri Oktila menyumbangkan dua emas pada nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.

Selain itu, perak disumbangkan atlet asal Bali, Ni Nengah Widiasih (angkat berat) Leani Ratri (tunggal putri SL4), dan Dheva Anrimusthi (tunggal putra SU4).

Adapun medali perunggu diraih Saptoyogo Purnomo (lari 100m T37), David Jacobs (tenis meja), Suryo Nugroho (para-badminton tunggal putra SU5), dan Fredy Setiawan (tunggal putra SL4).

Chef de Mission Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo Andi Herman memuji pencapaian Leani Ratri Oktila yang mempersembahkan dua emas pada cabang olahraga para-bulu tangkis.

"Raihan emas kedua bagi Kontingen Indonesia ini bukan saja prestasi luar biasa bagi bangsa Indonesia tetapi juga merupakan sebuah sejarah bagi NPC Indonesia yang meraih medali di Paralimpiade," kata Andi Herman dalam siaran resmi NPC Indonesia, Minggu 5 September 2021.
"Selain perjuangan yang berat dari pemain Indonesia, hasil ini juga memberikan inspirasi bagi kita bahwa atlet Indonesia bisa berprestasi di kancah dunia," katanya.

Pada hari terakhir kemarin, Indonesia menambahkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved