Berita Denpasar

Pelajar SMA/SMK Negeri di Denpasar Dilatih Berjiwa Wirausaha Untuk Menjadi Pengusaha Muda

Citi Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) melatih pelajar dari sejumlah SMA/SMK Negeri di Kota Denpasar, Bali untuk menjadi pengusaha mud

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Karsiani Putri
Adrian Amurwonegoro
Citi Indonesia dan PJI membentuk pelajar di Bali berjiwa wirausaha melalui program Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative tahun 2021 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Citi Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) melatih pelajar dari sejumlah SMA/SMK Negeri di Kota Denpasar, Bali untuk menjadi pengusaha muda.

Mereka diajarkan bagaimana mensiasati bisnis di tengah masa pandemi Covid-19 dengan digitalisasi.

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengatakan, salah satu usaha mikro binaan program Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative adalah Neon Student Company dari SMAN 2 Denpasar

"Dengan misi melestarikan budaya Bali, bisnis yang dikelola oleh 18 pelajar ini menawarkan Your Hat, paket bucket hat dua sisi dan masker kain yang terbuat dari paduan kain drill dan kain endek," ujar Puni kepada Tribun Bali, Minggu 12 September 2021.

Baca juga: Ini Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Kota Denpasar untuk Senin 13 September 2021

Menurut dia, aksesori yang banyak digunakan untuk padu padan busana ini diminati banyak remaja di Denpasar hingga Sumbawa. 

"Hanya dalam waktu empat bulan beroperasi, Neon Student Company berhasil menjual 107 paket Your Hat melalui marketplace dan media sosial dengan total pendapatan bisnis mencapai 6 juta Rupiah," papar dia.

Tak hanya SMAN 2 Denpasar, untuk perwakilan Bali, program ini juga diikuti pelajar dari SMAN 4 Denpasar (Arden SC), SMAN 5 Denpasar (CIS SC), SMKN 3 Denpasar (Bention SC).

Secara nasional program pelatihan ini diikuti 3.812 pelajar dari 30 SMA/SMK di 5 kota Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.

Mereka menjadi penerima manfaat program Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative tahun 2021.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Pemkot Denpasar Tutup Tempat Isoter Ketiga

"Selama empat bulan beroperasi, kelima belas Student Company di Semarang, Surabaya, dan Denpasar berhasil memperoleh total pendapatan bisnis mencapai 94,5 juta Rupiah dengan mengandalkan pemasaran digital," papar Puni.

Lebih jauh, Puni menjelaskan, Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang mengalami tekanan cukup berat saat pandemi Covid-19 terjadi. 

Survei Bank Indonesia pada Maret 2021 menunjukkan 87,5 persen UMKM Indonesia terdampak negatif pandemi, utamanya di sisi penjualan, dan hanya 12,5 persen yang bertahan karena melakukan transformasi digital. 

Padahal, enam dari sepuluh konsumen Indonesia telah mencoba perilaku belanja baru dengan metode daring sejak pandemi terjadi dan 88 persen diantaranya berniat melanjutkan setelah pandemi selesai.

Berinisiatif untuk turut serta mengatasi kesenjangan ini, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), melalui Citi Peka (Peduli dan Berkarya) sebagai payung seluruh kegiatan CSR-nya serta dengan dukungan Citi Foundation, bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan program edukasi kewirausahaan Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative bagi 3.812 pelajar SMA/SMK di lima kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.

Menjelang puncak program pada November 2021 mendatang, para pelajar dari 15 SMA/SMK di Semarang, Surabaya, dan Denpasar bersaing memaparkan kinerja bisnis mereka dalam kegiatan daring Regional Student Company Competition 2021, Sabtu 11 September 2021

"Tiga perusahaan siswa (student company) terbaik hasil penilaian juri kalangan profesional berhak mewakili daerahnya untuk memperebutkan tiket emas ajang bisnis Asia Pasifik di kompetisi tingkat nasional," ujarnya.

Ia mengungkapkan, Citi Indonesia bersama PJI telah secara konsisten memberdayakan generasi muda untuk berwirausaha sejak tujuh tahun lalu, dengan nilai investasi hingga lebih dari Rp18 miliar. 

Para siswa tidak hanya dilatih untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide bisnis, namun juga dibina untuk mampu bersikap adaptif dan responsif dalam menghadapi tantangan.

"Terutama dalam menghadapi kondisi disruptif seperti pandemi Covid-19 ini. Hal ini sejalan dengan prakarsa global Citi dan Citi Foundation yaitu Pathways to Progress, yang berupaya mendorong percepatan peningkatan taraf hidup dan peluang ekonomi bagi generasi muda," beber dia.

Program Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative memfasilitasi pelajar SMA dan SMK untuk mengasah keterampilan kewirausahaan mereka melalui pengalaman langsung mengoperasikan sebuah usaha mikro secara mandiri di sekolah. 

Para pelajar diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah di komunitas serta mengoptimalkan teknologi digital dalam operasi dan strategi bisnis mereka. 

Diawal program, mereka telah mendapatkan pembekalan dari sejumlah profesional bisnis, khususnya seputar pemanfaatan pemasaran digital, melalui Youth Entrepreneur Camp serta berlatih membuat keputusan bisnis melalui simulasi interaktif berbasis web JA Titan.

Selama periode program, karyawan Citi Indonesia yang tergabung dalam Citi Volunteers juga terlibat aktif dalam memberikan pendampingan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi.

“Di tengah situasi pandemi yang penuh tantangan, pengusaha muda ini membuktikan kepekaan terhadap perubahan perilaku konsumen dan dinamika pasar dapat membantu mereka mengembangkan strategi jitu dalam menjangkau target pasar," tuturnya.

Sementara itu, Co-Founder & Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner, menyampaikan melalui program ini, para pelajar tidak hanya memperoleh pengalaman pertama berwirausaha tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan, seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi, kolaborasi, serta kreativitas.

"Dengan dukungan Citi Indonesia, Citi Foundation, dan Dinas Pendidikan setempat, kami berharap upaya berkelanjutan ini dapat terus menjadi wadah lahirnya wirausaha muda baru Indonesia sekaligus mengakselerasi peralihan UMKM ke era digital,” ucapnya.

Adapun lima belas sekolah dari Semarang, Surabaya (termasuk Sidoarjo), dan Denpasar yang berkesempatan mengikuti program tahun ini, meliputi, SMAN 1 Semarang (One to Win SC), SMAN 3 Semarang (Wignesa SC), SMAN 5 Semarang (Gistace SC), SMKN 9 Semarang (Sasogi SC), SMK LPI Semarang (Nirkamada SC).

SMAN 2 Surabaya (Leovulca SC), SMAN 8 Surabaya (Evodis SC), SMAN 16 Surabaya (Alanza SC), SMKN 2 Buduran (Zero to Hero SC), SMKN 3 Buduran (Syailendra SC).

SMAN 2 Denpasar (Neon SC), SMAN 4 Denpasar (Arden SC), SMAN 5 Denpasar (CIS SC), SMKN 3 Denpasar (Bention SC), dan SMK Bintang Persada (Reach the Sky SC). 

"Satu sekolah terbaik akan mewakili kota masing-masing untuk bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company of the Year Competition 2021, yang akan diselenggarakan secara daring pada November mendatang," pungkas Robert. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved