Vaksinasi

Vaksin Booster Berbayar Mulai Awal Tahun Depan, Bisa Beli di Apotek

Dia menyebut vaksin booster tersebut nantinya bisa dijual di apotek sehingga masyarakat bisa membeli dan memilih layaknya membeli obat.

Editor: DionDBPutra
Dok BNPB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengatakan vaksin booster berbayar untuk masyarakat yang akan dimulai awal tahun 2022. 

"Sebagai antisipasi kita mengamati ada tiga varian baru yang kita amati dari dekat, pertama ada varian Lambda, kedua varian Mu dan ketiga varian C.1.2," kata Budi, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI kemarin.

Menkes menjelaskan, varian Lambda dan Mu sudah masuk klasifikasi variant of Interest (VoI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara varian C.1.2 masih belum masuk kriteria VoI atau VoC namun tetap dalam pemantauan.

"Untuk Lambda dan Mu sudah dimasukkan kategori varian of interset oleh WHO, dan keduanya ditemukan di Amerika Selatan. Lambda ini sudah ada di 42 negara, Mu ini lebih cepat ada di 49 negara," ujarnya.

Lebih lanjut, Menkes menjelaskan secara ilmiah, varian Lambda dan varian Mu memiliki kemampuan untuk menghindari sistem imunitas tubuh., sehingga efektivitas vaksin yang telah diberikan akan menurun terhadap kedua varian tersebut.

Sementara untuk varian C.1.2, yang terbaru ini keluar dari Afrika Selatan. Dari amatan para ahli, varian ini juga dikhawatirkan penyebarannya karena memiliki banyak mutasi.

“Sama seperti lainnya varian ini bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," ujar Menkes.

"Varian C.1.2 juga dapat menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," ujar Budi.

Budi menuturkan, belajar dari kasus varian Delta, varian-varian baru dikhawatirkan meningkatkan penyebaran.

Oleh karena itu penting untuk menjaga wilayah perbatasan dan pintu-pintu masuk internasional. "Memperketat entry dan exit testing, serta juga mendisplinkan proses karantinanya," jelas menkes.

Tiga Provinsi 

Budi menyampaikan perkembangan situasi Covid-19 saat ini, bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 menurun drastis yakni menyentuh angka lima ribu.

"Insya Allah nanti bisa turun di bawah lima ribu per hari, rata-rata tujuh harinya juga sudah menyentuh angka lima ribuan," katanya.

Sementara pasien Covid-19 yang dirawat inap di Rumah Sakit secara harian berada di bawah 20 ribu atau rata-rata 7 harinya sekitar 20 ribuan.

"Ini sudah lebih rendah dari angka yang dirawat di rumah sakit sebelum lebaran kemarin. Angka kematian juga sudah menurun cukup drastis. Terakhir angka kematian hariannya ada di angka 270 rata-ratanya, juga 460-an. Ini sudah jauh di dibandingkan angka 2000 di masa puncaknya," jelas Budi.

Menurutnya, stok obat penanganan Covid-19 terbilang mencukupi dan aman, termasuk obat yang paling dibutuhkan seperti Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved