DAFTAR Kekejaman Teroris Ali Kalora, Pernah Bunuh Satu Keluarga demi 40 Kg Beras

Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak tahun 2016 menyusul ditangkapnya pentolan MIT, Basri alias Bagong, pada tahun 2016

Editor: Bambang Wiyono
AFP
Ali Kalora alias Ali Ahmad, sebelah kiri adalah foto lamanya, dan sebelah kanan adalah foto barunya. 

Ia mengatakan, Ali Kalora memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.

"Dengan logistik yang terbatas, Ali Kalora bisa menjadi apa saja, menyamar menjadi warga lokal, bahkan petani, dan jalan sejauh itu," tambahnya.

Sosok Ali Kalora ini, menurutnya, berbeda jauh dengan bekas pemimpin MIT, Santoso, yang tewas dalam baku tembak dengan TNI-polisi dua tahun lalu.

Yang disebut terakhir ini memiliki keahlian propaganda. Sedangkan Ali Kalora mampu menghindar dari kejaran aparat TNI-polisi dengan "menyamar menjadi warga lokal".

Sementara itu, Al Chaidar, pengamat terorisme serta staf pengajar di Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, meyakini bahwa Ali Kalora kini merupakan satu-satunya pemimpin MIT yang tersisa.

Sebagai pemimpin baru MIT, Ali Kalora disebutnya "tidak memiliki pengaruh yang kuat seperti Santoso".

"Karena sepanjang 2018, hanya menyisakan sekitar empat orang anggota, kemudian bertambah satu orang, sehingga menjadi lima orang," kata Chaidar.

Satu-satunya "kelebihan" Ali Kalora yang diandalkan adalah kedekatannya dengan kelompok militan Islam di Mindanau (Filipina) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).

"Dengan afiliasinya bersama kelompok Mindanau dan Bima, dia bisa merekrut anggotanya dari luar Poso, termasuk memperoleh senjata api," katanya.

Sementara itu, pada Februari 2019, polisi menyebut ada tambahan satu orang anggota baru dalam kelompok Ali Kalora, yakni anak kandung pemimpin terdahulu MIT, Santoso.

Sang Istri Ditangkap

Pada 29 Juli 2020, L alias Ummu Syifa istri Ali Kalora ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Ia ditangkap di Jembatan Puna, Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah.

Menurut keterangan polisi, L menyembunyikan informasi mengenai keberadaan anggota kelompok tersebut. L bergabung dengan kelompok MIT selama 23 hari.

Di hari yang sama, Densus 88 juga menangkap anggota kelompok MIT yang lain dengan inisial YS Kalora (21) di Desa Tangkura, Poso, Sulawesi Tengah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved