Berita Denpasar
IKAPPI Bali Dukung Penerapan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional
Selain pada pusat perbelanjaan seperti Mall, pemerintah juga akan memberlakukan aplikasi PeduliLindungi pada Pasar Tradisional.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: M. Firdian Sani
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Selain pada pusat perbelanjaan seperti Mall, pemerintah juga akan memberlakukan aplikasi PeduliLindungi pada Pasar Tradisional.
Bahkan kini pemerintah tengah merancang standar operasional prosedur (SOP) untuk penerapan aplikasi tersebut di seluruh Pasar Tradisional.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan, pemerintah telah melakukan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi di 16 pasar rakyat yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Lalu apakah di Bali aplikasi tersebut juga akan diterapkan di Pasar Tradisional? Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Bali, Sudadi Murtadho menanggapi hal tersebut.
Menurutnya, pihaknya menyetujui rencana implementasi aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional di Bali.
• Perumda Pasar Sewakadharma Denpasar Akan Lakukan Penataan Pedagang Pelataran di Pasar Badung
“Siap, kami setuju (menerapkan aplikasi PeduliLindungi) karena pedagang kita di Bali sendiri suda 80 persen yang divaksinasi. Artinya mereka by data tidak masalah, jika nantinya itu diterapkan mereka akan menyesuaikan dengan mengunduh aplikasi tersebut,” ungkapnya pada, Selasa (21 September 2021).
Lebih lanjutnya ia menerangkan, walaupun konsumen dari Pasar Tradisional dominan berusia dewasa hingga tua, pihaknya meyakini bahwa penerapan aplikasi PeduliLindungi bukan masalah yang berat.
Prinsipnya, pemerintah bisa memberikan edukasi yang benar dan tepat kepada para pedagang dan masyarakat nantinya jika sudah terealisasi.
“Walaupun faktor usia mempengaruhi, tapi mereka memiliki anak atau saudaranya yang bisa membantu (menggunakan aplikasi). Karena bagaimana pun ini kan untuk kebaikan bersama," tambahnya.
jika nanti aplikasi PeduliLindungi mulai diterapkan di pasar tradisional, kunjungan orang-orang ke pasar akan menurun karena penyesuaian.
Baca juga: Tinjau Capaian Start up di STMIK Primakara, Menteri BUMN Minta Garap Peluang Pasar Ekonomi Digital
Namun, diperkirakan itu hanya berselang sebulan atau dua bulan saja.
“Tapi saya yakin lama-lama masyarakat akan terbiasa, apalagi di mal sekarang sudah rata-rata menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Saya yakin imbasnya juga meluas nantinya, jadi masyarakat semakin paham dan membekali diri dengan aplikasi tersebut. Ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempersiapkan masyarakat agar bisa hidup berdampingan dengan Covid-19,” lanjutnya.
Sementara itu, pihaknya melihat saat ini kunjungan masyarakat ke pasar tradisional mulai pulih setelah nyaris dua tahun pandemi Covid-19 melanda.
Sudadi menyebutkan, setidaknya kunjungan telah kembali ke kisaran 80 persen. Kendati demikian, transaksi belum kembali seperti sebelumnya.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, kunjungan sudah kembali membaik 80 persen. Tapi perdagangan memang belum kembali sepenuhnya, karena faktor ekonomi, khususnya daya beli masyarakat belum membaik,” tutupnya. (*)
Ikuti berita terkini Tribun Bali