Tengah Digemari dan Ramai Inovasi Croissant Jadi Croffle, Ini Tanggapan Pastry Chef Profesional

Tribunners, ada banyak inovasi produk pastry di dunia dan salah satunya adalah croissant yang belakangan ini disajikan menjadi croffle atau croissant

Editor: Karsiani Putri
Istimewa
Croffle atau croissant waffle 

TRIBUN-BALI.COM- Tribunners, ada banyak inovasi produk pastry di dunia dan salah satunya adalah croissant yang belakangan ini disajikan menjadi croffle atau croissant waffle.

Inovasi croffle dimulai oleh koki asal Dublin, yaitu Louise Lennox pada 2017 lalu.

Croffle kemudian viral dan mulai tersedia di beberapa toko roti serta kedai kopi di Indonesia dengan beragam varian rasa sejak awal 2021.

Croffle
Croffle (metro,us)

"Menurut idealisme saya, ini sesuatu yang sangat buruk tetapi itu legal karena produknya bisa menciptakan bisnis baru untuk banyak orang. Jadi, bagi saya tidak masalah untuk ide bisnis tersebut," kata Louis dalam Webinar ‘Easy Pastry That Sell’, Kamis 23 September 2021 lalu.

Louis menuturkan, sebagai koki profesional dirinya lebih menghormati inovasi pastry yang  memerlukan skill saat pembuatan.

"Tidak ada masalah selama bisa dijual tetapi kalau lihat dari idealisme, saya lebih respect dengan jaman dulu yang cronut. Jadi, dia menciptakan sesuatu yang masih pakai skill," ujar Louis.

Ia menyarankan untuk membuat inovasi makanan yang tetap memperhatikan usaha khusus selama pembuatan.

"Ciptakanlah suatu produk kreasi yang ada effort harganya. Cronut atau croffin itu kelihatannya mudah tetapi ketika dipanggang ternyata luarnya panjang sekali, kayak bukan muffin, panjang bengkok gitu, jadi butuh effort," pungkasnya.

Inovasi Makanan Berdasarkan Pengetahuan dan Kemampuan

Menurut Louis, tidak ada batasan inovasi makanan dalam pastry. 

Namun, sebaiknya inovasi pastry dibarengi dengan idealisme para koki profesional.

Hal serupa juga dikatakan oleh President Indonesia Pastry Alliance, Chef Rahmat Kusnedi yang mengatakan bahwa inovasi produk makanan tidak boleh asal-asalan, melainkan harus didasari oleh pengetahuan dan kemampuan.

"Dulu ketika saya membuat celebrity cake beberapa tahun lalu, kita membuat cake itu benar-benar dengan knowledge, skill, dan kita membuat cake bukan asal-asalan," kata Rahmat.

Rahmat menuturkan, inovasi kue bisa dimulai dengan dasar yang sama, lalu dibedakan dengan isian atau topping berbeda.

"Seperti croissant, sudah diciptakan berlapis-lapis, di situlah indahnya croissant, sementara sama croffle ini dirusak, digencet, dipres sehingga rusak. Nah, apa yang dimaksud croissant itu tetapi balik lagi secara bisnis ya ini menguntungkan tetapi sebagai profesional, ini sedih sebenarnya," pungkas Rahmat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved