AC Milan

Ultras AC Milan Gemakan Chant Khusus Bagi Brahim Diaz, Setara dengan Legenda Nomor 10 Rossoneri Ini

Duel AC Milan kontra Spezia menjadi laga spesial bagi kiprah pemain muda Rossoneri di Serie A Liga Italia.

Editor: Ady Sucipto
Alberto PIZZOLI / AFP
Gelandang AC Milan asal Spanyol Brahim Diaz (CR) melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Spezia dan AC Milan pada 25 September 2021 di stadion Alberto-Picco di La Spezia. Alberto PIZZOLI / AFP 

Nomor 10 memang tidak sekeramat nomor 3 di AC Milan, tetapi nama besar selalu mengenakan nomor ini bersama Rossonerri.

Gianni Rivera, Rudd Gullit, Zvonimir Boban, Rui Costa, Roberto Donadoni, Daniele Massaro hingga Carlo Ancelotti adalah nama-nama yang mengenakan nomor 10 di Milan.

Tetapi, Brahim Diaz siap dengan segala ekspektasinya.

"Ada sebuah kesempatan (mengenakan nomor 10), dan tentu saya akan menggunakannya,"

"Dalam sejarah AC Milan, pemain hebat selalu meggunakan nomor 10, saya tidak takut dengan tekanannya tetapi lebih ingin menyerap energinya," ujar Brahim Diaz dikutip dari Sky Sports.

Pemain kelahiran 1999 ini memang selalu dipenuhi dengan ekspektasi besar sejak awal bermain sepakbola.

Nama lengkapnya, Brahim Abdelkader Diaz, lahir dari ayah asal Maroko dan ibu asal Spanyol.

Brahim Diaz besar di Dos Hermanas, sebuah kota kumuh di pinggiran Malaga.

Baca juga: AC Milan Nyaman dengan Brahim Diaz, yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti

Baca juga: Hot Kabar AC Milan: Maldini dan Massara Mau Tak Mau Harus Cari Pengganti Franck Kessie, Ini Sebabnya

Impiannya, menjadi nomor 10 seperti idolanya Oliver Hutton atau Kapten Tsubasa, cita-cita yang diikuti talenta yang dimilikinya.

Klub pertamanya adalah Tiro Pichon, bakat alami dari Brahim Diaz membuatnya mendapatkan julukan el Messi malagueño, atau Messi dari Malaga.

Talentanya juga menjadi masalah, sejatinya ia ingin ke Real Madrid, ketika masih muda, tetapi wakil presiden klub Malaga, Abdullah Ghubn memintanya bermain di Andalusia.

Rumitnya, sang ayah, Abdelkader, sudah menandatangani perjanjian pra kontrak agar Brahim Diaz bisa bermain untuk La Masia milik Barcelona.

Pep Guardiola bahkan mengajak Xavi dan Iniesta untuk datang dan menyimak permainan Brahim Diaz, ketiganya setuju memboyongnya ke Barcelona.

Tetapi, akhirnya Ghubn menuntut Barcelona ke jalur hukum dan menyebut kontrak tersebut tidak sah.

Brahim Diaz akhirnya masuk ke akademi Malaga.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved