Tak Ada Penyusup di Tubuh TNI, Gatot Nurmantyo Jualan Isu Komunis Setiap Menjelang 30 September?

Tak Ada Penyusup di Tubuh TNI, Gatot Nurmantyo Jualan Isu Komunis Setiap Menjelang 30 September?

Editor: Widyartha Suryawan
Sumber: KOMPAS.com/Andi Hartik
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. 

"Kalau mau menganalisa, lihat dulu data lengkap, informasi. Cek dulu, kalau sudah pasti betul, baru berikan tanggapan," terangnya.

Paham Komunis Sudah Tidak Laku Dijual
Sementara itu, pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai tudingan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang menilai komunisme telah menyusup ke tubuh TNI kurang masuk akal.

Menurutnya, paham komunis saat ini sudah tidak laku dijual dan publik justru lebih tertarik dengan keriuhan polemik atau pro-kontra sinyalemen itu. 

"Menurut saya, tudingan bahwa paham komunis sudah menyusup ke tubuh TNI itu kurang masuk akal.  Paham komunis ini sudah tidak laku dijual," kata Fahmi ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (28/9/2021).

Fahmi menduga para prajurit TNI yang dianggap memiliki paham kiri oleh Gatot adalah orang-orang yang dinilainya memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan saat ini.

Ia mengatakan, pembinaan mental ideologi merupakan salah satu pilar TNI dalam menjaga kedisiplinan, loyalitas dan moral prajurit.

Menurut dia, TNI sangat serius terkait hal tersebut, baik melalui profiling dan screening dalam proses seleksi prajurit, penanaman doktrin di lembaga pendidikan, maupun mekanisme reward and punishment dalam pembinaan SDM di kesatuan.

Baca juga: Dituding Gatot Nurmantyo TNI Disusupi Komunis, Letjen Dudung Abdurrahman Buka-bukaan

Fahmi menilai, meski Gatot sudah pensiun dari TNI dan sampai saat ini tak berpartai, dia banyak terlibat dalam kegiatan yang bersifat politis.

Dengan demikian, kata dia, sulit untuk tidak melihat bahwa peringatan Gatot soal bahaya laten komunis diangkat untuk kepentingan politiknya.

"Pak Gatot ini tampaknya memang konsisten mengangkat isu ini, terutama setiap mendekati akhir September. Tanpa kita sadari, dia menjadi 'top of mind' dan menjadi bagian dari perbincangan, perdebatan dan pemberitaan tiap kali negara ini bersiap memperingati Hari Kesaktian Pancasila," kata dia.

Menurutnya, wajar Gatot secara konsisten memilih isu komunisme untuk menjaga dan mengelola eksistensinya.

Topik G30S/PKI, kata dia, memang masih sangat menarik bagi sebagian masyarakat, terutama kelompok-kelompok Islam maupun kelompok-kelompok yang terasosiasi dengan militer.

“Isu semacam itu banyak diminati oleh influencer dan buzzer baik online maupun offline,” katanya.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Gatot Nurmantyo menyatakan bukti komunis masih ada di Indonesia, terkhusus di institusi TNI.

Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved