Taliban

Taliban Temukan Gudang Berisi Senjata Canggih AS: Amunisi, Rudal, hingga Suku Cadang Helikopter

Taliban Temukan Gudang Berisi Senjata Canggih AS: Amunisi, Rudal, hingga Suku Cadang Helikopter

Editor: Widyartha Suryawan
AFP PHOTO/JAVED TANVEER
Anggota Taliban menaiki Humvee yang mereka rampas setelah pasukan Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan. Taliban mengadakan konvoi untuk memamerkan alat-alat militer AS hasil rampasan, di Kandahar, Rabu (1/9/2021). 

TRIBUN-BALI.COM - Amerika Serikat dinilai mendapat pukulan telak dari kelompok Taliban.

Hal itu menyusul beredarnya laporan bahwa gudang berisi senjata canggih milik AS ditemukan oleh kelompok Taliban di Afganisthan.

Setidaknya ada dua gudang berisi senjata canggih milik AS yang ditemukan Taliban di Mazar-i-Sharif dan Herat.

Tak tanggung-tanggung, gudang tersebut berisi ratusan ribu amunisi, persenjataan berat, rudal, bahkan suku cadang helikopter.

Gudang berisi senjata canggih itu ditinggalkan AS sebagai persiapan jika suatu saat mereka harus kembali ke Afghanistan.

Persenjataan itu dipakai oleh Negeri Paman Sam untuk cepat merespons jika Al-Qaeda atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang.

Sumber internal Washington mengungkapkan, suku cadang tersebut penting bagi mereka dalam serangan darat melawan teroris.

Dengan penemuan itu, maka kampanye AS untuk melancarkan serangan udara tanpa disokong markas di Afghanistan jadi terancam.

Militer meninggalkannya untuk berjaga-jaga jika musuh mereka bangkit, saat melakukan penarikan ke ibu kota Kabul.

Baca juga: Rektor Universitas Kabul Tunjukan Taliban Resmi Larang Mahasiswi dan Dosen Perempuan Kuliah

Jika AS harus kembali ke Afghanistan, maka mereka bisa sewaktu-waktu mempersenjatai diri tanpa harus mengangkutnya secara susah payah.

"Ini jelas pukulan telak bagi AS untuk operasi mereka melawan Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok teror lainnya," kata sumber itu.

Sumber itu menjelaskan, AS terlalu kesulitan untuk mengangkut persenjataan mereka dari negara tetangga karena banyak wilayah sekitar Afghanistan rawan serangan musuh.

"Mereka jelas tidak ingin kabar ini keluar. Karena mereka sudah malu dengan isu penarikan pasukan," jelas si sumber dilansir Daily Mirror Selasa (28/9/2021).

Negeri Paman Sam dan sekutunya menarik diri pada akhir Agustus, setelah Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.

Banyak kalangan mengecam penarikan tersebut, dengan pejabat militer top mengakui mereka membuat membuat kebijakan yang salah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved