Berita Bali
Gus Bhaskara: Leak Itu Sama Seperti Yoga untuk Heningkan Pikiran
Cendikiawan Bali, Gus Bhaskara, membuka mata banyak orang ihwal pengetahuan tentang leak.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Karsiani Putri
Agar tidak terjadi salah tafsir dan salah paham, karena kurangnya pengetahuan tentang ilmu leak oleh khalayak umum.
“Makanya upaya meregenerasi ilmu leak ini sangat penting, tetapi tentu dilakukan pula dengan cara yang tepat,” imbuhnya. Mengenai seleksi, ia tetap setuju hal itu dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan kekuatan.
Gus Bhaskara menegaskan, fungsi ilmu leak adalah untuk kebaikan dan ketenangan jiwa raga.
Hal ini tertulis di salah satu lontar tentang leak yaitu lontar Aji Pangiwa.
Pada lontar tersebut, kata dia, ilmu pangleakan bukanlah suatu ilmu yang jahat. Sebab pangleakan sejatinya adalah ilmu tentang praktek yoga.
“Makanya di dalam praktek pangleakan, dijelaskan juga tentang perubahan wujud itu dan ada hubungannya di sana,” ucapnya.
Orang yang mempraktekkan ilmu pangleakan di sebut nadi.
Nadi yang dimaksud adalah apa yang seseorang penekun leak ingin lakukan untuk mengubah wujudnya.
“Nah dia akan mengalami sebuah fenomena di dalam tubuhnya. Ketika pikirannya tiba-tiba berhenti, seolah lupa maka pada saat itulah sebenarnya praktek pangleakan disebut berhasil atau nadi,” jelasnya.
Memang, lanjut dia, pada praktek pangleakan ini sebenarnya memiliki teknik yang sangat rumit. Tujuannya adalah membuat pikiran tenang.
“Coba kita bandingkan dengan pengetahuan yoga, meditasi atau apapun yang terkait, ilmu itu tujuannya juga sama, supaya pikiran bisa hening walaupun jalannya berbeda dengan jalan pangleakan,” ujarnya.
Pikiran hening itu, kata dia, ketika otak manusia hening sejenak kemudian bisa meningkatkan potensi yang dimiliki di dalam dirinya.
Sehingga generasi muda sebetulnya sangat perlu dan penting sekali memahami ilmu leak ini.
Terutama di era kompleks saat ini, dengan berbagai aktivitas kesibukan.
Pastinya membuat pikiran akan selalu bergerak dan berputar.