Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Update Kasus Subang: Setelah Tuti dan Amalia Dihabisi, Istri Khawatir Yoris Jadi Target Berikutnya
Update Kasus Subang: Setelah Tuti dan Amalia Dihabisi, Istri Khawatir Yoris Jadi Target Berikutnya
Siswa SMAN 1 Jalancagak Takut Jika Lewat TKP Kasus Subang
Keresahan masyarakat akibat belum tertangkapnya pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang dirasakan juga oleh siswa sekolah SMAN 1 Jalancagak.
Pasalnya, sekolah SMAN 1 Jalancagak tersebut tepat berada di depan dari lokasi kejadian temuan kedua mayat di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Risma Nurwinda (18), salah seorang siswi SMAN 1 Jalancagak, mengatakan, banyak temannya yang merasakan ketakutan di saat melewati dari TKP.
"Ya, takut pasti ada. Kan sering lewat sini (TKP) juga, apalagi kalo pulang dari sekolah setelah ekstrakurikuler agak sore, rumahnya sepi, jadi kayak gak ada aktivitas, kayak gimana juga sih, jadi takut aja," ucap Risma, Jumat (1/10/2021).
Menanggapi kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang meninggal secara tidak wajar itu, Risma, yang duduk di kelas 12, menilai pelaku sangat sadis melakukannya.
"Ya, tidak menyangka juga kan si Teteh (Amalia) bisa mati kayak keadaan begitu. Pokoknya sadis banget, saya gak mengikuti banget kasus ini tau dari berita di internet," katanya.
Risma berharap agar kasus ini segera terselesaikan dan secepatnya pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Mudah-mudahan cepet ditangkep pelakunya. Kasihan juga kan almarhumah kalo kata aku," ujar Risma.
Sudah 44 hari kasus meninggalnya ibu dan anak di Subang, pelaku rajapati terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum terungkap.
Polisi terus berupaya untuk mengungkap kasus meninggalnya ibu dan anak itu di Subang.
Ibu dan anak itu merupakan korban perampasan nyawa.
Peristiwa tragis itu kemudian dikenal dengan sebutan kasus Subang.
Masyarakat pun ikut menduga-duga siapa pelaku yang membuat Tuti dan Amalia meninggal dunia.
Menanggapi perkembangan kasus ini, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, meminta masyarakat untuk bersabar.