Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Kecurigaan Pembunuhan Subang Terungkap, Autopsi Selaraskan Bukti dan Petunjuk
Kecurigaan Pembunuhan Subang Terungkap, Autopsi Selaraskan Bukti dan Petunjuk
TRIBUN-BALI.COM -- Polisi masih meyakini pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat bisa terungkap.
Walau kasus ini bergulir cukup lama namun, Polisi tak kehilangan akal.
Jasad korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menjalani autopsi kedua kalinya pada Sabtu (2/10/2021).
Sebelumya, pada tanggal 18 Agustus 2021, tepat setelah korban ditemukan tewas, jasad Tuti dan Amalia sempat diautopsi di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
Baca juga: Autopsi Korban Pembunuhan Subang hingga Malam, Kombes Sumy Hastry: Kasihan Almarhumahnya Menunggu
Hal itu dilakukan tim Polres Subang untuk penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Setelah 45 hari berlalu, tim dari Mabes Polri tiba-tiba mengerahkan tim untuk menggali kembali kuburan Tuti dan Amalia.
Bahkan tim Mabes Polri mengerahkan belasan ahli forensik untuk membedah kembali jasad Tuti dan Amalia.
Salah seorang ahli forensik yakni dr Samy Hastry pun dikerahkan oleh pihak kepolisian.
Proses autopsi ulang ini dilakukan dari siang hingga malam hari.
Autopsi digelar secara tertutup. tenda hitam berukuran 3x4 meter dipasang di makam.
Baca juga: Kombes Sumy Hastry: Pelaku Pembunuhan Subang akan Terungkap, Tuhan Kasih Kemudahan
Menurut pantauan TribunnewsBogor.com dari akun Instagram hastry_forensik, tampak dr Hastry tengah mengenakan seragam khusus warna biru.
Kemudian, bersama rekan-rekan yang lain, dr Hastry pun masuk ke dalam ruangan yang ditutupi tenda hitam di dekat makam.
Bersama ahli forensik lain, dr Hastry memulai untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia.
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu (2/10/2021).
Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.
Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.
Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar.
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tegas dr Hastry.
Alasan Jasad Tuti dan Amalia Diautopsi Ulang
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengungkapkan alasan Polisi melakulan autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dikatakan Erdi, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Hasil autopsi ulang ini, kata Erdi sudah diperoleh, namun belum bisa dipublikasikan.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya.
Polisi Kembali Datangi TKP
Setelah hasil autopsi sudah dikantongi, polisi kembali mendatangi TKP pembunuhan di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang Jawa Barat.
Puluhan polisi berpakaian preman kembali ke TKP pada Minggu (3/10/2021) sore.
Menurut pantauan Tribun di lapangan, pada pukul 14.00 WIB terlihat puluhan anggota kepolisian dengan berpakaian preman kembali datang ke lokasi perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Sampai kini, belum ada informasi lanjutan terkait dengan datangnya polisi berpakaian preman ke TKP ini.
Kesaksikan Penggali Kubur
Menurut keterangan dari Waryana, tukang gali kubur yang ditugaskan untuk menggali kembali makam Tuti dan Amalia, penggalian dimulai pada pukul 14.00 WIB.
Proses tersebut selesai pada 14.30 WIB.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana saat ditanya wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Autopsi dilakukan di lokasi makam, Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Waryana mengatakan jasad Tuti terlebih dahulu dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.
Kemudian dilanjut dengan jasad Amalia.
Proses autopsi ibu dan anak itu selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
Keluarga tak datang
Saat pembongkaran makam tersebut, ternyata tak ada satu pun pihak keluarga yang datang,
"Keluarga tidak ada yang datang, semuanya pada di Lembang," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat dihubungi pada Minggu (3/10/2021).
Ia mengaku tidak mengetahui pasti kenapa keluarga Tuti dan Amalia tidak hadir pada pembongkaran makam.
"Biarkan polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini seterang mungkin sehingga semuanya jadi jelas," ucap dia.
Sebelumnya, Rogman mengatakan, Yosef yang merupakan suami Tuti dan ayah Amalia didatangi penyidik Polres Subang. Mereka meminta izin untuk membongkar makam Amalia dan Tuti.
"Tentu dari keluarga mengizinkan demi mengungkap misteri kasus ini," ucap Rohman Hidayat.
Hanya saja, tidak dijelaskan secara spesifik soal alasan pembongkaran makam Amalia dan Tuti tersebut.
"Tidak dijelaskan detail. Yang pasti sebagai upaya pendalaman untuk mengungkap kasus ini. Kami dari keluarga kooperatif," ucap Rohman Hidayat.(*)
(TribunBogor/TribunJabar)
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul Dua Kali Autopsi Jasad Tuti dan Amalia, Kecurigaan Polisi Akhirnya Terkuak, TKP Pembunuhan Disisir