KISAH Perjuangan Irma Kasri di Jerman, Kirim 400 Lamaran Hingga Masuk Perusahaan Software Top Dunia
Walaupun harus menulis 400 lamaran, Irma memetik berbagai pelajaran berguna dari proses itu.
TRIBUN-BALI.COM, FRANKFURT - Prestasi luar biasa dicatat oleh Irma Kasri, alumni S1 di Universitas Andalas jurusan akuntansi.
Pada tahun 2008, Irma mengawali cerita suksesnya dengan pergi magang di kota Frankfurt, lewat sebuah organisasi internasional.
Selanjutnya, Irma terus menapai tangga kesuksesan hingga sekarang.
Irma menceritakan, sekarang ini kesempatan untuk magang ke luar negeri lebih banyak lagi tergantung bidang apa.
Irma bercerita, yang mewawancara ketika ia melamar untuk magang “penasaran,” karena Irma memakai kerudung.
Orang itu rupanya menikah dengan orang asal Tunisia, “dan dia anggap, wanita muslimah tidak boleh pergi ke mana-mana.”
Tapi kemudian dia harus menangani aplikasi dari Irma, jadi mungkin orang itu berpikir “Nih cewek udah ke mana-mana, terus mau pergi lagi ke Jerman,” begitu cerita Irma sambil tertawa.
Jadi orang itu kemudian bertanya kepada Irma, apakah dia tidak apa-apa pergi ke mana-mana?
“Terus aku bingung jawabnya,” kata Irma, dan menambahkan, “Loh, emang kenapa? Engga masalah kok. Selama ada bumi yang dipijak, kayaknya engga apa-apa deh.”
Walaupun awalnya ada pertanyaan mengherankan, akhirnya Irma diterima.
Jermanlah yang membuka pintu
Sebetulnya Irma juga tidak merencanakan ke Jerman, karena tidak tahu bahasanya pula. Dia waktu itu juga melamar ke beberapa negara Muslim, misalnya Uni Emirat Arab.
“Tapi mungkin memang udah jalannya aja, ya.”
Yang memberikan tanggapan ternyata Jerman.
“Jadi saya ke Jerman tanpa ngerti apa-apa,” kata Irma sambal tertawa.