Masa Karantina untuk Wisman Dipersingkat Jadi 5 Hari, Epidemiolog: Kita Mengulang Kesalahan Lama

Masa Karantina untuk Wisman Dipersingkat Jadi 5 Hari, Epidemiolog: Kita Mengulang Kesalahan Lama

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Sejumlah wisatawan mancanegara menggunakan masker saat mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Badung, Jumat (31/1/2020) silam. 

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali Nyoman Nuarta menyebut seluruh pekerja pramuwisata di Bali sudah siap untuk kembali bekerja.

Pekerja pramuwisata di Bali, kata dia, sudah hampir 90 persen tervaksin Covid-19. Sisanya yang belum tervaksin karena memiliki riwayat penyakit bawaan sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan vaksin. 

Baca juga: Wisman yang Berlibur ke Bali Harus Karantina 8 Hari dengan Biaya Sendiri, Ini Tanggapan ASITA Bali

"Dari segi kesiapan saya sudah memastikan bahwa SDM di segmen pasar Mandarin, Korea, dan Jepang sudah siap semua. Sudah dari dulu siapnya, karena persiapannya sudah dilakukan selama pandemi. Maka dari itu pembukaan penerbangan internasional pada 14 Oktober mendatang merupakan suatu momentum dan setidaknya bisa bernafas lega," kata Nuarta, Rabu 6 Oktober 2021 lalu. 

Ia bahkan mengklaim, jumlah wisman yang sudah antri untuk liburan ke Bali mencapai 300 ribu wisatawan.

"Harapan saya jadi tanggal 14 Oktober merupakan momentum agar pariwisata yang dibuka benar-benar berkelanjutan. Jangan sampai ditengah jalan pandemi mengalami lonjakan sehingga pembukaan pariwisata akan ditunda," imbuhnya.

Suasana Pantai Double Six, Seminyak, Badung Kamis (30/7/2020).
Suasana Pantai Double Six, Seminyak, Badung Kamis (30/7/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Sebelumnya, terkait dibukanya penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai, sebanyak 35 hotel telah disiapkan untuk memfasilitasi wisaman yang akan jalani karantina.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, 35 hotel tersebut tersebar di Kota Denpasar, Badung dan Gianyar.  

Suryawijaya juga membeberkan rincian harga kamar hotel untuk karantina wisman tersebut.

"Hotel bintang 3 bisa sampai Rp 10 juta, bintang 4 sampai Rp15 juta, bintang 5 bisa sampai Rp 20 hingga Rp25 juta untuk 8 hari. Itu sudah termasuk breakfast, launch dinner, dan laundry. Itu kan paketnya harus lengkap, bila perlu termasuk PCR," kata dia, Rabu 6 Oktober 2021.

"Sangat reasonable (harga karantina di Hotel), sudah harga Covid-19, sudah termasuk makan dan laundry," tutupnya.

Epidemiolog Sebut Berisiko Tinggi

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, rencana karantina pelaku perjalanan selama 5 hari berisiko tinggi terhadap masuknya kasus Covid-19 di Indonesia.

Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini dinilai membutuhkan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Termasuk pada aturan karantina pelaku perjalanan luar negeri.

"Paling singkat itu 7 hari, karena riset menunjukkan kalau 5 hari, bisa 25% yang bolong masuk tidak terskrining," ujar Dicky saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (7/10/2021).

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved