PON XX Papua

Penantian Tim Bali Medali Emas Tinju Selama 25 Tahun Terwujud, Kempo Lampaui Torehan PON Jabar

Kontingen Bali pesta medali emas, perak dan perunggu selama dua hari di arena PON XX Papua 2021. Kempo Lampaui Torehan PON Jabar

Penulis: Marianus Seran | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
Istimewa
Petinju Bali Kornelis Kwangu Langu meraih medali emas kelas layang 49 Kg putra setelah Kalahkan petinju NTT Mario Kali cabor tinju PON XX Papua 2021 di GOR Cendrawasih Kota Jayapura Rabu 13 Oktober 2021. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, SENTANI - Kontingen Bali pesta medali emas, perak dan perunggu selama dua hari di arena PON XX Papua 2021.

Masing-masing cabang olahraga Bali berhasil membuat rekor baru untuk cabornya di ajang olahraga bergengsi empat tahunan ini.

Seperti cabang tinju berhasil mencetak medali emas setelah puasa 25 tahun.

Baca juga: LUAR BIASA! Rebut Satu Lusin Medali Emas dalam 2 Hari, Bali Gusur Jateng di Posisi Kelima

Baca juga: Balas Dendam Cok Istri Agung Berbuah Emas untuk Bali di PON Papua

Baca juga: UPDATE KLASEMEN Sementara PON XX Papua, Jabar Kokoh di Puncak, Bali Cetak Rekor

Baca juga: Tarung Derajat Bali Rebut Empat Medali Emas di PON XX Papua, Gung Cok: Lampaui Target

Emas terakhir Bali pernah direbut pada PON DKI Jakarta 1996, saat itu direbut dua petinju Bali, Pino dan Nimo Bahari dua emas.

Begitu juga cabang bulutangkis berhasil meraih medali perak dan perunggu setelah puluhan tahun puasa medali PON.

Cabor kempo berhasil menoreh rekor baru dua medali emas, dua perak dan dua perunggu. Jumlah medali ini melebihi prestasi pada PON XIX Jabar 2016 yang meraih satu merah, satu perak dan satu perunggu.

Membahas cabor tinju PON Bali menantikan medali emas yang belum pernah diraih selama 25 tahun akhirnya terwujud, setelah petinju PON Bali Kornelis Kwangu Langu yang turun di kelas layang (49 kg) menang angka atas petinju NTT Mario Kali pada final di GOR Cendrawasih Kota Jayapura, Rabu 13 Oktober 2021 malam.

Emas Bali diberikan Kornelis Kwangu Langu, sedangkan 2 perak disumbangkan Julio Bria yang turun Bantam (56 kg) setelah kalah angka dari petinju Maluku Yulius Lumoly termasuk petinju Bali Cakti Dwi Putra, yang kalah RSC dari petinju Jawa Barat, Maeikhel Robert M.

Pelatih kepala tim tinju PON Bali Yulianus Leo Bunga menjelaskan, kemenangan Kornelis memang sudah diprediksi sebelumnya karena dari sisi kualitas Kornelis masih diatas Mario Kali.

“Kalau Julio Bria memang faktor usia menjadi penghambat sehingga nampak sekali saat ronde ketiga sudah mulai kelelahan. Tapi sebenarnya Julio sudah berjuang keras namun lawannya memang unggul dari sisi usia dan postur tubuh lebih tinggi,” jelasnya.

Terkait kekalahan Cakti dengan RSC dari lawannya Maeikhel Robert disebutkannya, jika Cakti mendapat pukulan telak di dagu selama tiga kali dan sempat kemaluan Cakti terkena pukulan tapi tidak digubris oleh wasit.

“Kami mensyukuri satu medali emas yang menjadi pelepas dahaga raihan medali emas selama 25 tahun. Semoga emas ini akan bertambah di PON-PON selanjutnya,” kata Yualianus Leo Bunga.

Sementara itu, Manager kempo PON Bali Fredrik Billy, target dua medali emas sesuai dengan target Perkemi Bali dan KONI Bali.

"Sesuai dengan target Ketua Perkemi, ternyata target itu sudah eksekusi oleh pelatih dan atlet yang berjuang meraih dua emas sesuai harapan semua pihak," katanya.

Menurut dia, raihan ini merupakan yang tertinggi bagi Perkemi Bali selama mengikuti PON.

"Cukup banyak regenerasi atlet kempo di Bali yang bisa kita dapat penyelenggaraan Porprov Bali setiap dua tahunan. Semoga PON XXI di Sumatera Utara - Aceh bisa muncul kenshi baru," jalannya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved