Kerajaan Inggris
Untuk Pertama Kali Ratu Elizabeth II Jalan Menggunakan Tongkat
Pada acara tersebut, putri Ratu Elizabeth II, Putri Anne, menyerahkan tongkat jalan kepada sang ratu setelah mereka berdua keluar dari limusin.
TRIBUN-BALI.COM, LONDON – Untuk pertama kali Ratu Elizabeth II terlihat menggunakan tongkat jalan dalam sebuah acara publik besar di London pada Selasa 12 Oktober 2021.
Ratu Inggris tersebut tampak menggunakan tongkat saat menghadiri kebaktian yang memperingati 100 tahun berdirinya Royal British Legion di Gereja Westminster Abbey.
Royal British Legion adalah badan amal angkatan bersenjata Inggris.
Baca juga: Kate Middleton Tak Boleh Tidur Sebelum Ratu Elizabeth, Ini 6 Larangan dari Kerajaan Inggris
Baca juga: Ratu Elizabeth II Terjebak dalam Skandal Pandora Papers, Disebut Miliki The Crown Estate
Pada acara tersebut, putri Ratu Elizabeth II, Putri Anne, menyerahkan tongkat jalan kepada ibunya setelah mereka berdua keluar dari limusin.
Kantor berita Associated Press melaporkan, sang ratu mengenakan mantel wol biru kerajaan dipadu topi berwarna serupa.
Setelah menerima tongkat jalan, ibunda Pangeran Charles itu berjalan ke tempat duduknya di gereja sambil menebarkan senyum.
Dia memasuki gereja melalui pintu masuk Poet's Yard, bukan Great West Door alias Pintu Barat Besar yang biasanya digunakan.
Istana Buckingham menolak berkomentar mengenai kondisi Ratu Elizabeth II saat ini.
Associated Press mewartakan, Ratu Elizabeth II pernah menjalani operasi lutut pada tahun 2003.
Ratu dan Anne bergabung dalam kongregasi yang dihadiri para personel militer, para veteran, dan keluarga mereka baik dari Inggris serta negara-negara persemakmuran.
Kegiatan tersebut menyoroti pekerjaan-pekerjaan Royal British Legion yang didirikan pada 1921.
Tujuan pendirian badan tersebut untuk merawat prajurit dan keluarga mereka setelah Perang Dunia I.
Ucapan Selamat
Sebelumnnya, Ratu Inggris Elizabeth II memberikan ucapan selamat kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, atas hari jadi negaranya.
Pesan dari penguasa monarki Inggris dan Persemakmuran itu diketahui setelah Pyongyang merilisnya.