PON XX Papua
6 Petinju Bawa Pulang Medali, Sejarah Terukir di Papua, Bali Duduki Peringkat Lima di PON XX Papua
Sebanyak enam petinju Bali yang tampil di PON XX Papua 2021, semuanya pulang ke Bali dengan wajah terangkat.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SENTANI - Sebanyak enam petinju Bali yang tampil di PON XX Papua 2021, semuanya pulang ke Bali dengan wajah terangkat.
Mereka membawa medali emas, perak dan perunggu untuk masyarakat Bali.
Para patriot olahraga Bali ini juga telah mencetak sejarah baru setelah 25 tahun cabor tinju puasa medali emas di PON.
"Kami bisa meloloskan enam petinju ke babak semifinal itu sangat luar biasa. Semuanya pulang membawa medali. Kami bangga dengan perjuangan para petinju Bali," kata Ketua Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya atau akrab dipanggil De Gadjah.
Baca juga: Tim Rugbi Putri Bali Sabet Medali Perunggu di PON Papua
Dia menambahkan, sangat bangga dengan prestasi ini.
Semuanya berkat dukungan pemerintah, KONI Bali dan kabupaten/kota, doa masyarakat Bali, sponsor serta pihak terkait.
"Dukungan luar biasa ini, sehingga prestasi yang diharapkan sejak lama bisa terwujud," katanya.
Enam petinju Bali yang berhasil meraih medali yakni Kornelis Kwangu Langu medali emas kelas layang 49 kg, Julio Bria medali perak kelas bantam 56 kg, Cakti Dwi Putra medali perak kelas middle 75 kg, dan medali perunggu dipersembahkan tiga petinju atas nama Yulianus Babu 60 kg, Jekri Riwu 64 kg dan Krispinus Mariano 46 kg.
Dengan fasilitas seadanya di rumah atlet atletik Bali Ni Made Eppi Wilantika menjalankan latihan selama ini.
Dia tak menyangka semua itu berbuah manis. Ia berhasil mempersembahkan medali emas dari nomor lompat tinggi putri, di Mimika Sport Center Mimika Papua, Rabu 13 Oktober 2021.
Ia melompat setinggi 174 cm.
Kemudian di tempat kedua diraih Ika Puspa Dewi (Jabar) dengan ketinggian yang sama yakni 174 cm.
Sementara itu, posisi ketiga ditempati Nadia Anggraini (DKI Jakarta) dengan tinggi lompatan 164 cm.
Sinta Adela Puspita (Jatim) dengan ketinggian 164 cm. Sedangkan Sofura Humairoh (Babel) dengan ketinggian 155 cm, dan terakhir Alda Dwi Agustine (Jabar) dengan ketinggian 150 cm.
"Dengan persiapan yang matang, tetapi terdapat keterbatasan fasilitas selama berlatih, namun masih mampu meraih emas menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujar Ni Made Eppi Wilantika.