Info Populer

CATAT! Akan Ada 2 Puncak Hujan Meteor Pada Oktober 2021, Dapat Disaksikan di Indonesia

Fenomena astronomi bulan Oktober 2021 minggu ketiga ini ada puncak hujan Meteor Epsilon Geminid dan puncak hujan Meteor Orionid.

Editor: Karsiani Putri
Kompas.com
ILUSTRASI- Foto hujan meteor 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Fenomena astronomi bulan Oktober 2021 minggu ketiga ini ada puncak hujan Meteor Epsilon Geminid dan puncak hujan Meteor Orionid. 

Baca juga: Ketahui Ciri-ciri Calo CPNS, Salah Satunya Seringkali Akui Dekat Dengan Pejabat Instansi

Baca juga: PTM Mulai Diberlakukan, Kenali Jenis Masker Terbaik Bagi Anak Ketika Menjalani PTM 

Waktu terjadinya puncak hujan meteor: 

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, kedua fenomena ini dapat disaksikan di Indonesia sejak pukul 23.00 waktu setempat. 

Lantas apa perbedaan dari dua fenomena hujan meteor tersebut?

Tentang Meteor Epsilon Geminid dan Meteor Orionid

Andi menjelaskan perbedaan hujan meteor Epsilon Geminid dan Orinoid, tersebut di antaranya pada titik radiannya.

Titik radian adalah titik kemunculan hujan meteor. 

Pada titik radian meteor Epsilon Germinid berada di dekat bintang epsilon geminorium di konstelasi gemini.

Sementara meteor Orinoid berada di dekat konstelasi orion.

Perbedaan yang kedua adalah sumber terjadinya meteor Epsilon Geminid dan Orinoid.

 “Epsilon Geminid berasal dari sisa debu komet C/1964 N1 (Ikeya) sedangkan Orionid dari sisa debu komet Halley,” ujarnya dihubungi, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Pande Yuga Belajar dari Leluhur Lewat Mimpi, Ada Keris dari Campuran Meteor yang Jatuh di Argentina 

Baca juga: Kilatan Cahaya Diduga Meteor Jatuh di Sekitar Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan LAPAN

Selanjutnya, perbedaan ketiga menurut Andi adalah masa aktif dan puncak intensitas maksimumnya.

Waktu puncak hujan meteor

Menurutnya Epsilon Geminid aktif sejak 14-27 Oktober 2021 dengan puncak pada 19 Oktober pagi Waktu Indonesia Barat.

Sedangkan Orionid, aktif sejak 2 Oktober sampai 7 November 2021 dengan puncaknya pada 21 Oktober malam hari Waktu Indonesia Barat.

“Meski demikian keduanya sama-sama bisa disaksikan sejak pukul 23.00 waktu setempat, (sesuai dengan lokasi pengamatan zona barat jam 23.00 WIB zona tengah jam 23.00 WITA dan zona timur jam 23.00 WIT) hingga 20-30 menit sebelum matahari terbit yakni sekitar jam 05.00 waktu setempat,” ujarnya. 

Intensitas hujan meteor

Perbedaan yang keempat menurut Andi adalah terkait intensitas maksimum terjadinya hujan meteor. 

Meteor Epsilon Geminid hanya sekitar 3 meteor per jam saat di zenit, sementara di Indonesia hanya dapat terlihat 2 meteor per jam.

Sedangkan untuk intensitas hujan meteor Orionid bisa mencapai 15 meteor per jam saat di zenit, dan intensitas maksimumnya mencapai 13-14 meteor per jam di Indonesia.

Kecepatan hujan meteor Kecepatan turunnya meteor Epsilon Geminid bisa mencapai 70 kilometer per detik (252.000 km/ jam).

Sementara meteor Orionid hanya 66 kilometer per detik (237.600 km/jam).

Perbedaan keenam yakni epsilon germinid termasuk ke dalam hujan meteor minor karena intensitasnya kurang dari 10 meteor per jam saat di zenit.

Sementara orionid termasuk ke dalam hujan meteor utama karena intensitasnya lebih dari 10 meteor per jam saat di zenit. 

Baca juga: Akan Terjadi Hingga Oktober 2021, Kenali Dampak Fenomena Hari Tanpa Bayangan

Baca juga: VIRAL Video Cahaya Merah Diduga Meteor Jatuh di Aceh, Begini Penjelasan Peneliti Lapan

Fenomena astronomi bulan Oktober

Beberapa fenomena astronomi lainnya di bulan Oktober selengkapnya sebagai berikut:

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2 Puncak Hujan Meteor Minggu Ini: Meteor Epsilon Geminid dan Orinoid

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved