Berita Karangasem
38 Sekolah Terdata Rusak, PMI dan Pemkab Bangun 20 Shelter di Desa Ban Karangasem
Sebanyak 38 sekolah di Kabupaten Karangasem, Bali, rusak setalah diguncang gempa berkekuatan 4,8 SR.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Sebanyak 38 sekolah di Kabupaten Karangasem, Bali, rusak setalah diguncang gempa berkekuatan 4,8 SR.
Kerusakan sekolah terdata di Kecamatan Kubu, Kecamataan Rendang, dan Kecamatan Bebandem.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna mengatakan, kerusakan yang terdata dari TK hingga SMP.
Kerusakan terbanyak terdata di SD sebanyak 30 unit bangunan.
Baca juga: PMI Bangun Shelter untuk Warga Terdampak Gempa di Karangasem
"Kerusakan yang terjadi pada bangunan sekolah bervariatif. Genting jatuh hingga pecah, dinding bangunanya retak, serta plafon bangunan jebol," ungkap Sutrisna, Minggu 24 Oktober 2021.
Untuk sementara waktu, pembelajaran dilakukan secara bergantian.
Sutrisna mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti terkait kerusakan ini.
Untuk bangunan mengalami kerusakn sedang dan berat, perbaikan diarahkan anggaran yang bersumber dari APBD, BKK, DID, serta DAK.
"Untuk bangunan gedung yang rusak berat dan tak layak kembali digunakan, sementara tak digunakan untuk proses belajar mengajar maupun aktivitas sekolah lainnya," ungkap Sutrisna.
Sedangkan untuk sekolah yang rusak ringan bisa mengunakan anggaran bersumber dari BOS.
Ini agar siswa bisa segera melakukan proses belajar mengajar.
Kata dia, pihak sekolah juga sudah melaporkan kerusakan.
"Untuk sekolah yang mengalami kerusakan sudah mlakukan pembersihan terhadap komponen bangunan yang terjatuh. Dari pihak sekolah juga sudah malaporkan kerusakan akibat gempa," jelasnya.
Sementara itu, PMI Karangasem bersama pemkab membangun shelter atau hunian sementara untuk warga di Desa Ban, Kecamatan Kubu yang menjadi korban gempa.
Pembangunan shelter dilakukan di sejumlah titik.
Divisi Penanggulangan Bencana, PMI Cabang Karangasem, Agus Dwi Hartono mengatakan, shelter dibangun untuk warga terutama tempat tinggal yang mengalami kerusakan parah.
"Kami sudah bangun 20 unit shelter," ungkp Agus Dwi Hartono, kemarin.
Ia mengatakan, pembangunan shelter dilakukan sejak 17 Oktober.
Hunian sementara ini ditempati dibangun di Banjar Manik Aji, Banjar Temakung, Banjar Darmaji, Banjar Cegi, dan banjar Jatituhu.
Shelter sudah ditempati warga yang terdampak gempa.
"PMI Karangasem bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi lain untuk membangun shelter. Pembangunan ini sangat dibutuhkan karena dampak yang ditimbulkan gempa cukup keras, sehingga hunian sementara sangat dibutuhkan oleh warga," kata Agus Hartono.
Baca juga: Akibat Diguncang Gempa, Puluhan Sekolah di Karangasem Rusak
Pengiriman Air ke Lokasi
Tak hanya itu, PMI juga telah mendistribusikan air bersih.
Sejak gempa hingga sekarang sudah 65.000 liter air bersih didistribusikan ke warga yang terdampak.
Petugas juga telah mendistribusikan logsitik lainnya untuk keperluan korban.
"Di antaranya sembako, sabun mandi, terpal, selimut, sampai cairan penyanitasi tangan. Kami juga siagakan ambulans di lokasi gempa di Desa Ban," kata Divisi Penanggulangan Bencana, PMI Cabang Karangasem, Agus Dwi Hartono. (*).
Kumpulan Artikel Karangasem