Berita Denpasar
Hampir Sebulan PTM di Denpasar, Bus Sekolah Belum Beroperasi, Dishub: Tunggu Surat Persetujuan Ortu
PTM di Kota Denpasar sudah berjalan hampir sebulan, bus sekolah belum beroperasi karena masih menunggu surat persetujuan orangtua
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Denpasar sudah berjalan hampir sebulan.
Akan tetapi bus sekolah belum beroperasi hingga saat ini.
Hal ini dikarenakan masih ada administrasi yang belum terpenuhi.
Kasubag TU UPT Transportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Wayan Ardiartha mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu surat persetujuan dari orangtua.
Baca juga: PTM Sudah Berlangsung, Komite PPI & PRA RSUP Sanglah Edukasi Prokes Ke Siswa SMPN 7 Denpasar
Ia menambahkan, sudah banyak yang berminat menggunakan bus sekolah ini, namun surat persetujuan belum diterimanya.
"Kami masih menunggu surat persetujuan dari orangtua siswa terkait penggunaan bus sekolah ini," kata Ardiartha saat dikonfirmasi Selasa, 26 Oktober 2021.
Setelah mendapatkan persetujuan orangtua, barulah pihaknya akan menyusun jadwal dan rute.
Pihaknya pun mengatakan harus menyesuaikan rute karena belum semua sekolah melaksanakan PTM.
"Jadwal juga kami ubah, karena sekarang ada dua shift dalam seharinya," katanya.
Selain itu, tidak semua siswa juga sekolah dalam hari yang sama.
"Selain ada dua shift, tidak semua siswa juga sekolah setiap hari.
Misal kelas satu sekolah hari Senin dan seterusnya, sehingga perlu ada rute baru lagi," katanya.
Pihaknya juga mengaku sudah mengirim surat persetujuan orangtua terkait penggunaan bus sekolah melalui Dinas Pendidikan, namun sampai saat ini belum ada yang mengajukan.
Menurutnya hal ini dikarenakan orangtua masih mengikuti situasi PTM ini.
Baca juga: Sekolah di Bali Bersiap Gunakan Aplikasi PeduliLindungi Saat PTM, Kadisdikpora Minta Segera Instal
Apalagi dalam sehari pembelajaran hanya digelar 2 jam.
Orangtua memilih antar jemput anaknya dengan kendaraan pribadi.
"Tapi kami masih mengimbau orangtua, lebih baik pakai bus sekolah.
Kalau semua orangtua antar jemput, kami takut ada kerumunan.
Itu sebabnya kami imbau pakai bus sekolah," katanya.
Sementara untuk kesiapan bus sekolah, pihaknya mengaku menyiapkan 13 bus sekolah.
"Sudah siap prokes, armada sudah siap, operator, tenaga kemudi juga siap.
Kami siapkan 13 bus dari 14 bus. 1 bus masih tahap pengurusan surat-surat," katanya.
Adapun yang menjadi kendala dalam pengoperasian bus sekolah ini yakni terkait BBM.
Baca juga: Siswa dan Guru Peserta PTM di Denpasar Akan Menjalani Rapid Antigen Acak
Karena dalam sehari, dengan dua shift, bus harus beroperasi 4 kali, sementara anggaran BBM terbatas.
"Sehingga perlu pengaturan yang baik terkait dengan BBM.
Perlu pengaturan karena harus beroperasi 4 kali dalam sehari," katanya.
Pihaknya pun mengaku sangat hati-hati terkait protokol kesehatan dalam bus sekolah ini.
(*)