Berita Bali
UPDATE Kasus Pengeroyokan di Kuta, Kapolresta Denpasar: Minim Saksi di TKP, Tapi Kita Terus Dalami
"CCTV dan saksi-saksi sudah ada 6 orang yang kita periksa. Ini kita lagi kembangkan, kita dalami," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus pengeroyokan juga penebasan di Jalan Raya Kuta, depan Banjar Temacun, Kuta, Badung, Bali masih terus didalami.
Hal itu disampaikan Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di depan Gedung Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali.
"CCTV dan saksi-saksi sudah ada 6 orang yang kita periksa. Ini kita lagi kembangkan, kita dalami," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu 3 November 2021.
Lebih lanjut, terkait kasus ini pihaknya memang masih menuai kendala, salah satunya minimnya informasi saksi di TKP yang melihat langsung kejadian itu.
Baca juga: Polresta Denpasar Masih Selidiki Kasus Pengeroyokan di Denpasar dan Kuta
"Pertama minimnya saksi yang langsung melihat, kemudian karena situasi malam hari jadi CCTV-nya juga gak (jelas) kelihatan," timpalnya.
Dalam kasus pengeroyokan sekaligus penebasan, Jansen memperkirakan pelaku ada lebih dari tujuh orang.
"Kalau dilihat dari CCTV itu lebih dari 7 orang. Kita lagi dalami," tambahnya.
Mengenai korban sendiri yakni I Putu HPS berusia 22 tahun, sudah kembali ke rumahnya di wilayah Kuta, Badung, Bali.
Setelah kejadian, ia sempat dibawa ke RS Siloam kemudian di rujuk ke RSUP Sanglah, setibanya di rumah sakit ia langsung diberikan penanganan.
Jansen menyebut, korban mengalami luka sobek di kepala belakang dan mendapatkan dua jahitan, ia juga diketahui mengalami luka memar.
Namun mengenai pelaku yang melakukan pengeroyokan, ia belum bisa membeberkan karena masih penyelidikan lebih lanjut.
"Makanya kita masih cek lagi (CCTV sekitar TKP dan saksi), termasuk korban. Korban sendiri puji Tuhan sudah siuman (membaik). Korban sudah pulang, hanya dijahit saja," lanjutnya.
"Motifnya, kita duga kalau dilihat dari rekaman CCTV spontan, jadi seperti ada faktor minum-minuman (mabuk), mungkin ya," pungkas Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
Merasa Tak Punya masalah dengan Para Pelaku