Berita Internasional
COP26 GLASGOW: 190 Negara Setuju Hentikan Penggunaan Batu Bara, Kecuali 4 Negara Besar Ini
Pada acara COP26 di Glasgow, Skotlandia, Inggris mengatakan 190 negara dan organisasi setuju untuk berjanji berhenti menggunakan batu bara.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa pemerintah Inggris telah membiarkan “orang lain” lolos.
Meski telah terjadi pengurangan penggunaan batu bara secara global, energi fosil tersebut masih menghasilkan sekitar 37 persen dari listrik dunia pada 2019.
Beberapa negara seperti Afrika Selatan, Polandia, dan India akan membutuhkan investasi besar untuk membuat sektor energi mereka lebih bersih.
Juan Pablo Osornio, kepala delegasi Greenpeace di COP26, mengatakan janji tersebut sejauh ini masih jauh dari ambisi yang dibutuhkan untuk sektor bahan bakar fosil.
Indonesia Tak Miliki Gagasan Kuat Soal Perubahan Iklim di COP26
Baca juga: Delegasi Indonesia Hadiri Pertemuan COP26 di Glasgow, Jalin Kesepakatan dengan Sejumlah Negara
Dilansir Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Kamis, 4 November 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih mengeluarkan pernyataan tegas tentang peningkatan ambisi Indonesia dalam memerangi perubahan iklim ketika menghadiri COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Institute for Essential Services Reform (IESR) memandang, pemerintah Indonesia seharusnya memanfaatkan kesempatan tersebut dalam memimpin G20 untuk mendorong aksi iklim yang selaras dengan Persetujuan Paris.
Namun, pada pidatonya di COP 26, Jokowi seolah menyerahkan tanggung jawab pada negara maju untuk menentukan tercapainya kondisi netral karbon di Indonesia lebih cepat.
Hal ini pun dinilai sebagai kurangnya sikap ambisius pemerintah Indonesia terhadap penanganan permasalahan perubahan iklim dunia.
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan, Indonesia seharusnya menyampaikan ambisi iklimnya secara lugas, peningkatan target nationally determined contribution (NDC), dan menyampaikan kebutuhan pendanaan dari negara-negara maju.
Hal tersebut perlu untuk mencapai emisi puncak sebelum 2030 dan dekarbonisasi pada 2060 atau lebih awal.
“Sayangnya, presiden tidak secara jelas menyatakan target dan rencana aksi mitigasi yang lebih ambisius dalam pidatonya,” ujar Fabby yang saat ini sedang berada di Glasgow menghadiri COP26. (*)