AC Milan

Analisis dan Penyebab AC Milan Sulit Bersaing di Liga Champions: Grup Neraka, Skuad Muda dan Wasit

Tujuh tahun lamanya AC Milan harus ekstra bersabar untuk kembali mencicipi sengitnya kompetisi di Liga Champions musim 2021/2022.

Penulis: Ady Sucipto | Editor: Ady Sucipto
Marco BERTORELLO / AFP
Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (kiri) dan pemain depan AC Milan Italia Daniel Maldini (kanan) bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Porto pada 3 November 2021 di stadion San Siro di Milan . Marco BERTORELLO / AFP 

TRIBUN-BALI.COM – Tujuh tahun lamanya AC Milan harus ekstra bersabar untuk kembali mencicipi sengitnya kompetisi di Liga Champions musim 2021/2022.

Namun kiprah AC Milan di Liga Champions 2021/2022 sejauh ini tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Dari empat laga AC Milan di UCL 2021/2022, skuat Stefano Pioli hanya mengumpulkan 1 poin di babak penyisihan Grup B Liga Champions, beda kiprah mereka di Serie A Liga Italia mereka sukses mengumpulkan 31 poin dari 33 laga yang dilakoninya.

Berdasarkan analisis Milannews yang dikutip Tribun Bali via SempreMilan membeberkan, perjuangan AC Milan relatif berat untuk bersaing di grup neraka Liga Champions yang dihuni Liverpool, Atletico Madrid dan Porto.

Baca juga: Franck Kessie Diminta Segera Sadar Diri dan Disindir Begini oleh Eks Gelandang Tangguh AC Milan

Baca juga: Update Kabar Terkini AC Milan dan Franck Kessie, Paolo Maldini Beri Kabar Baik Ini

Pemain depan FC Porto Kolombia Luis Diaz (tengah) menembak melewati kiper AC Milan Rumania Ciprian Tatarusanu untuk membuka skor selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Porto pada 3 November 2021 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP
Pemain depan FC Porto Kolombia Luis Diaz (tengah) menembak melewati kiper AC Milan Rumania Ciprian Tatarusanu untuk membuka skor selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Porto pada 3 November 2021 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Sesuai peringkat klub terkini di UEFA, Liverpool berada di tempat ketiga, Atletico Madrid menghuni posisi 10, dan Porto berada di rangking 15, fakta demikian terbilang sangat sulit untuk perjuangan AC Milan di Liga Champions.

Faktor lain yang mempengaruhi buruknya AC Milan di Liga Champions adalah kurangnya pengalaman para pemain Rossoneri di level UCL.

Tercatat hanya Zlatan Ibrahimovic, Oliver Giroud, dan Simon Kjaer yang sudah punya pengalaman bermain di Liga Champions. Sementara para pemain muda AC Milan lainnya belum pernah mencicipi kompetisi Liga Champions, demikian halnya Allenatore Rossoneri, Stefano Pioli.

Faktor lain jebloknya AC Milan adalah kepemimpinan wasit yang buruk di laga-laga krusial dalam laga melawan Atletico Madrid dan Porto.

Kartu merah Franck Kessie di menit 29 kontra Atletico Madrid dan penalti di waktu ekstra time menyebabkan kekalahan menyakitkan AC Milan.

Sedangkan kontra Porto, gol ke gawang AC Milan disahkan kendati ada pelanggaran terhadap Ismael Bennacer.

Baca juga: Paolo Maldini Ungkap AC Milan akan Kembali Temui Agen Franck Kessie, Siap Tawarkan Kontrak Baru?

Baca juga: Update Kabar Transfer Rossoneri, AC Milan dan Maldini Pantau 4 Pemain Ini Termasuk Playmaker Madrid

 Stefano Pioli pekan lalu harus berpikir ekstra keras setelah lini tengah AC Milan ditinggal sejumlah pemain pilarnya.

Absennya ragista Rossoneri, Brahim Diaz setelah dinyatakan positif Covid-19, dan membuat Rafael Leao dan Alexis Saelemaekers harus bekerja keras di beberapa laga AC Milan.

Persoalan lini tengah Rossoneri ini belumlah berakhir saat bentrok Derby Della Madonnina antara Milan vs Inter di pekan ke-12 Serie A Liga Italia.

Berkaca dari pengalaman itu, manajemen AC Milan kini tengah memprioritaskan untuk membeli pemain berposisi gelandang serang yang cukup mendesak.

Persoalannya, AC Milan baru bisa segera mewujudkan kebutuhannya untuk membeli pemain pada bursa transfer pemain di Januari 2022 mendatang, beber harian terkemuka di Italia.

Laporan itu menyinggung krisis lini tengah yang sedang dialami Rossoneri

Mengingat masalah cedera baru-baru ini dan fakta bahwa Brahim Diaz mengidap Covid, Rafael Leao dan Alexis Saelemaekers terpaksa bekerja lembur.

Di sisi lain, Junior Messias tidak memberi dampak yang diinginkan karena hanya tampil satu kali sementara Alessandro Florenzi sedang memulihkan diri dari operasi lutut dan Ante Rebic mengalami masalah pergelangan kaki.

Padahal, AC Milan menghadapi derby Milan untuk dipertandingkan sebelum jeda internasional berikutnya yang akan membantu beberapa pemain mendapatkan kembali kebugaran mereka dan siap untuk dimulainya kembali.

Masalahnya, jelas bahwa kedalaman serangan tidak ada di kubu AC Milan saat ini.

Bila AC Milan masih ingin berjuang untuk Scudetto maka pembelian gelandang serang baru tampaknya menjadi pertimbangan manajemen di bursa transfer Januari, demikian laporan MilanLive dikutip Tribun Jogja dari laman sempremilan.

Pembahasan soal transfer Romain Faivre dari Brest pun akan dibuka kembali. Sosok Faivre tampaknya menjadi target yang paling mungkin direalisasikan.

Rossoneri mencoba mengontraknya selama musim panas tetapi gagal. Dalam beberapa minggu ke depan negosiasi dapat dilanjutkan.

Faivre telah mengumpulkan 11 pertandingan di Ligue 1, mencetak 3 kali dan menambahkan 4 assist. Harganya sekitar €12-15m. (tribun bali/ady)

Simak kabar AC Milan lainnya 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved