Berita Denpasar
Baru Seminggu Berjualan Jelang Galungan, Penjor Nengah Budiawan Laku 50 Batang di Denpasar
Sudah berjualan penjor hampir satu minggu jelang Galungan, penjor milik Nengah Budiawan laku hingga sebanyak 50 penjor.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Perayaan hari raya Galungan dan Kuningan tinggal menghitung hari lagi.
Kini di sekitaran jalanan khususnya di Kota Denpasar sudah banyak ditemukan pedagang penjor.
Salah satunya pada pedagang buah Nengah Budiawan.
Sudah berjualan penjor hampir satu minggu jelang Galungan, penjor milik Nengah Budiawan laku hingga sebanyak 50 penjor.
Semua perlengkapan penjor dijualnya seperti busung, hiasan penjor, sanggah penjor, kelapa dan perlengkapan penjor lainnya.
Baca juga: Ekonomi Sulit di Tengah Pandemi, Jelang Galungan Buah Lokal Diburu Masyarakat Bali
Baca juga: Pegawai Puspem Badung Diharapkan Gunakan Produk Lokal untuk Hari Raya Galungan
Harganya pun relatif tergantung pada ukuran penjornya.
Ia juga menuturkan terdapat penurunan harga penjualan penjor.
"Jika dibandingkan 6 bulan lalu ada perubahan harga kita turunkan harga agar masyarakat bisa membeli penjor. Kita dari dulu sudah punya pelangan terlebih harga kita standar. Kalau kita tidak jualan nanti pelanggan bingung karena sudah terbiasa beli perlengkapan penjor disini," ungkapnya pada, Sabtu (6 November 2021).
Produk-produk untuk penjor yang dijualnya datang dari Bangli, Petang, dan Tabanan.
Ia memprediksi kemungkinan keesokan harinya yakni, Minggu (7 November 2021) lebih banyak masyarakat membeli penjor karena rahinan sugihan sudah usai dan hari raya Galungan tinggal menghitung hari saja.
"Harganya relatif kalau dilihat dari perhiasannya ada yang Rp. 450 ribu dan Rp. 350 ribu. Memang agak turun minat beli masyarakat tidak seperti sebelum Covid-19. Jauh turun pendapatan jualan penjor," tutupnya. (*)