Jerinx SID & Antrabez Rilis Single Barisan Badai, Refleksi Hidup, Tercipta Kala Dibalik Jeruji Besi
Jeruji besi tidak membuat sosok I Gede Ary Astina alias Jerinx (JRX) terkekang dalam hal berkarya. Hampir empat bulan mendekam di Rumah Tahanan
Penulis: Putu Candra | Editor: M. Firdian Sani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jeruji besi tidak membuat sosok I Gede Ary Astina alias Jerinx (JRX) terkekang dalam hal berkarya.
Hampir empat bulan mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Bali, ruang geraknya, juga fasilitas dibatasi.
Enggan tenggelam, penggebuk drum dari band Superman Is Dead (SID) ini justru mampu melahirkan deretan karya mutakhir.
Adalah single sekaligus video musik berjudul "Barisan Badai" yang telah dirilis di kanal Youtube, Sabtu, 30 Oktober 2021 lalu. Lagu yang diciptakan Jerinx kala mendekam di balik jeruji besi Rutan Polda Bali, kemudian digarap bersama Anak Terali Bezi (Antrabez) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan. Video musik "Barisan Badai" digarap rekan sejawat Jerinx, Erick EST dari EST Movie.
"Ada beberapa lagu yang saya tulis ketika di rutan Polda. Karena tidak boleh memasukan instrumen musik, jadi di Rutan Polda Bali saya menulis lagu, dan mengunakan galon air mineral yang berfungsi sebagai alat pukul atau perkusi. Saya coba membuat beberapa nada," tuturnya disela launching single "Barisan Badai" di Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM, Bali kala itu.
• Kembali Tuangkan Kritik Sosial, Antibodi Band Rilis Single Punk Rock Toxic Salad
"Saat di Rutan Polda itu tercipta sekitar tiga atau empat lagu. Lalu ketika dipindah ke Lapas Kerobokan lagu saya ciptakan kemudian digodok lagi dibantu oleh Octav Sicilia. Jadi di sana baru ketemu struktur lagunya secara instrumen," imbuh Jerinx.
Langgam "Barisan Badai" Sendiri tercipta dari refleksi Jerinx ketika tertimpa persoalan hukum, yang mengharuskannya meringkuk di sel tahanan.
Namun dalam artian luas, menurut Jerinx, setiap manusia punya masalah yang datang tak ubahnya badai, dan harus mampu bertahan, menerjang masalah.
"Pesan saya lewat lagu ini, kalau ditarik dari liriknya memberi semangat kepada pendengar, entah warga binaan atau siapapun. Kita hidup di masa sulit. Disana sudut pandang yang merasa ada banyak kesulitan di depan. Kesepian tidak punya kawan, tetapi kita harus maju berjuang terobos penghalang. Masa sulit harus dijalani dengan semangat petarung, fight. Dan pada akhirnya nanti ada orang yang akan membantu kita bangkit lagi," ungkap Jerinx.
Jerinx kembali menceritakan, berbeda dari Rutan Polda Bali, ketika dipindah ke Lapas Kerobokan ini lah dirinya seolah menemukan sedikit kebebasan dalam konteks berkarya.
Baca juga: Antusias Sambut Pembelajaran Tatap Muka, Penyanyi Cilik Bali Byan Rilis Single Bermain dan Belajar
Materi "Barisan Badai" kemudian ia garap bersama grup band warga binaan lapas, Antrabez.
"Dengan Antrabez, ada kecocokan. Kami senasib, sama-sama jadi tahanan, kami dalam luka yang sama. Merasa ada ikatan emosional," cetusnya.
Kemudian dari sisi produksi mulai proses recording, mixing hingga pembuatan video musik dibuat di dalam Lapas Kerobokan.
"Rekaman kami pakai alat-alat dari dalam lapas, ada juga pinjam dari luar. Mas Gun dari Stonedeaf Production ikut membantu engineer sekalian buat dokumenter. Pembuatan lagunya juga didokumentasikan oleh Erick (EST Movie)," terang Jerinx.
Menariknya di single "Barisan Badai" ini Jerinx melibatkan sang istri, Nora Alexandra.