AC Milan
Peran Kunci Brahim Diaz dan Bennacer di AC Milan, Bikin Zlatan Ibrahimovic Makin Menakutkan Lawan
Kendati telah memasuki usia senja, striker gaek AC Milan Zlatan Ibrahimovic berhasil membawa Rossoner lebih kompetitif di Serie A Liga Italia dalam
TRIBUN-BALI.COM – Kendati telah memasuki usia senja, striker gaek AC Milan Zlatan Ibrahimovic berhasil membawa Rossoner lebih kompetitif di Serie A Liga Italia dalam dua musim terakhir.
Kiprah AC Milan musim 2020/2021 lalu, AC Milan berhasil meraih satu tiket ke Liga Champions setelah tujuh musim lamanya absen dari turnamen bergengsi di Eropa itu.
Pelan namun pasti, AC Milan kian tampil matang dan berhasil finish di urutan kedua di bawah Inter Milan yang merebut gelar Scudetto.
Sebagai catatan, Zlatan Ibrahimovic ketika itu berusia 39 tahun, namun ia berhasil mengemas 15 gol, 2 asis dari 19 laga yang dilakoni bersama AC Milan.

Baca juga: Stefano Pioli Bicara Soal Masa Depannya di AC Milan dan Timnas Italia, Apakah Bertahan di Rossoneri?
Baca juga: Daftar Gaji Pemain Rossoneri, Dalih Maldini dan AC Milan Tolak Tuntutan Gaji Tinggi Franck Kessie
Usia Zlatan sekarang memang tidak lagi muda. Tapi, dengan rekam jejaknya sebagai bomber veteran yang tajam, tak berlebihan jika Rossoneri menaruh harapan kepada striker bernomor punggung 11 tesebut.
Dan benar saja, kontribusinya di musim selanjutnya tak mati, di usia yang menginjak 40 tahun, Zlatan tetap saja bertaji.
Musim ini AC Milan dibawanya bertengger di posisi kedua klasemen Liga Italia dengan koleksi 32 poin, Rossoneri hanya kalah agresifitas gol dari sang pemuncak, Napoli.
Sumbangan 3 gol dan 2 assist sukses ia sumbangkan untuk AC Milan dalam 8 pertandingan.
Ya, Zlatan adalah bomber tersubur terakhir yang dimiliki Milan. Penyerang lain silih berganti didatangkan Rossoneri namun, tak ada satupun yang berhasil setajam dirinya.
Di usianya yang begitu uzur, atribusi Zlatan Ibrahimovic lebih mengandalkan kecerdikannya dalam mencari posisi serta finishingnya yang fantastis.
Ia tak banyak berlari, apalagi merebut bola. Tugasnya fokus mencetak gol, rutinitasnya dari musim ke musim.
Di sisi lain, peran gelandang yang dimiliki Rossoneri mampu menopang Zlatan untuk terus mencetak gol dalam berbagai posisi.
Ya, Pioli memang pantas sumringah, kedalaman skuat Milan di lini tengah tak perlu diragukan lagi, ia memiliki barisan gelandang handal untuk mendongkrak performa Zlatan dan efisiensi skema yang diusungnya.
Ismael Bennacer adalah jawaban saat Milan membutuhkan keseimbangan dan kreatifitas permainan. Pemain berdarah Aljazair tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.
Bennacer di Milan bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.
Pass completion sang pemain berada di angka 88.7% per pertandingan, kemampuan dribelnya juga mengesankan, dribbles completed pemain berusia 24 tahun tersebut berada di angka 2.9 per pertandingannya.