Persib
Kata Mohammed Rashid Soal Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Jaga Tren Positif & Ini Pesannya
Laga tak mudah bakal dilakoni Persib Bandung di seri ketiga Liga 1 2021/2022 setelah tampil ciamik pada 11 pertandingan yang sudah dijalani skuat Robe
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Laga tak mudah bakal dilakoni Persib Bandung di seri ketiga Liga 1 2021/2022 setelah tampil ciamik pada 11 pertandingan yang sudah dijalani skuat Robert Alberts.
Kendati pasukan Robert Alberts sudah dinanti laga sulit seperti duel Persib Bandung vs Persija Jakarta, namun skuat Maung Bandung tetap solid untuk menjaga tren positif di laga kedepan.
Maung Bandung punya modal apik jelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta sebagai satu-satunya klub yang belum terkalahkan di Liga 1 2021/2022.
Di sisi lain, Mohammed Rashid dkk juga punya catatan positif sebagai tim yang paling subur soal urusan mencetak gol dan minim kebobolan.
Atas kerja keras Persib Bandung tersebut, Mohammed Rashid punya tekad bulat untuk meneruskan performa positif timnya.
Baca juga: Bek Persib Victor Igbonefo Gambarkan Kondisi Terkini Timnas, Singgung Soal Komunikasi Antar Pemain
Baca juga: Kata Robert Alberts Soal Persib Tanpa Ezra Walian, Igbonefo, & Rashid di Seri ke-3 Liga 1
Hal itu tentu tak mudah, lantaran ia menyadari tantangan Persib Bandung ke depan makin berat.
“Ini tantangan yang lebih besar. Kami harus tetap menjaga itu (rekor tak terkalahkan), termasuk tidak dikalahkan di laga awal lawan Persija. Kami harus tetap menjaga tren kemenangan,” katanya.
Persija Jakarta adalah lawan Persib Bandung di pekan ke-12.
Seperti lawan lainnya, Rashid tetap akan bekerja keras memenagkan pertandingan.
Sebab, baginya tak ada lawan yang mudah untuk dikalahkan.
“Saya lihat beberapa laga besar di liga, tapi lawan kami sama saja di seperti pertandingan lainnya,” ucapnya.
Baca juga: Sorotan Macan Kemayoran Jelang Duel Persija vs Persib Bandung, Punya Skuad Mewah Tapi Belum Bertaji
Baca juga: Persija Vs Persib Liga 1: Maung Bandung Dapat Amunisi Baru, Macan Kemayoran Kedatangan Sosok Ryuji
Fokus Alberts di seri tiga Liga 1
Persib Bandung dan sang pelatih Robert Alberts, bakal menghadapi laga-laga sulit di seri ketiga Liga 1 2021/2022 yang akan digelar pekan depan.
Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta tetap menjadi pilihan venue penyelenggaraan pertandingan kompetisi Liga 1 yang telah memasuki seri ketiganya.
Melongok kiprah Persib Bandung di seri ketiga Liga 1 2021/2022 adalah pekan ‘kawah candradimuka’ bagi skuat Robert Alberts lantaran sejumlah pertandingan sulit yang dihadapi.
Delapan pertandingan yang akan dilakoni Persib Bandung, empat di antaranya menjadi laga bertajuk bigmatch yakni melawan Persija Jakarta, Arema FC, Persebaya Surabaya, dan Madura United.
Menghadapi seri ketiga, diakui oleh Robert Alberts merupakan ujian tak mudah bagi Persib Bandung dari seri sebelumnya.
Melalui pemetaannya, Persib Bandung punya beberapa masalah yang mesti segera diatasi seperti banyaknya pemain yang akan absen.
"Lalu di series ketiga dengan memainkan delapan laga dan kehilangan beberapa pemain yaitu tiga pemain inti, maka targetnya sedikit kami modifikasi. Tentunya untuk meraih 24 poin dari delapan laga adalah tugas yang berat," beber Robert Alberts dikutip Tribun Bali via Tribun Jabar, Jumat 12 November 2021.
Saat ini, Robert dan para pemain belum mendiskusikan berapa poin yang harus didapat di seri ketiga nanti.
Kemungkinan besar, pembahasan ini baru akan dilakukan pekan depan.
"Mungkin kami akan melakukan itu pekan depan ketika mulai memfokuskan diri menghadapi Persija," katanya.
Bagi pelatih asal Belanda tersebut, hal terpenting adalah bukan berapa poin yang ingin didapat.
Namun bagaimana memulai seri ketiga dengan baik yang salah satunya adalah maksimal saat berhadapan dengan Persija.
"Itu adalah fokus kami yang utama lalu setelah itu kami akan mempertimbangkan yang lainnya. Namun yang pasti, kami akan berusaha meraih poin sebanyak mungkin," ucapnya.
Di samping itu, seri ketiga Liga 1 akan memainkan delapan pertandingan bagi masing-masing tim. Seri ketiga bakal dimulai pada 18 November 2021 sampai 24 Desember 2021.
Dibandingkan dengan seri pertama dan kedua, seri ketiga menjadi yang paling pada dalam hal jumlah pertandingan.
Di seri pertama, masing-masing tim hanya bermain sebanyak enam pertandingan. Sementara pada seri kedua, masing-masing tim kebagian lima pertandingan.
Robert mengakui, seri ketiga ini cukup berat dihadapi.
Dari delapan laga yang dimainkan, jeda dari satu pertandingan ke pertandingan terhitung sangat singkat yakni empat sampai lima hari saja.
"Ya ini berat, bukan hanya akan bermain delapan laga dalam waktu yang pendek, tapi kami harus tinggal di hotel, harus diam di ruangan yang kecil," ucapnya.
Mantan arsitek tim Arema Indonesia dan PSM Makassar ini menambahkan, para pemain dan tim pelatih harus sangat disiplin dalam menjalani seri ketiga yang monoton.
Mereka harus menjalani rutinitas yang sama selama kurang lebih enam pekan.
"Dan ini bukan Piala Dunia yang mana setiap tim bisa melakukan persiapan dengan leluasa, tinggal di hotel yang fantastis dengan fasilitas terbaik, tapi ini berbeda. Jadi kami harus membuat situasi yang terbaik," katanya.
Meski berat, Robert menyadari situasi seperti sekarang ini harus tetap dijalani sebaik mungkin.
Sebab semua stakholder sepak bola Indonesia ingin kembali berkompetisi setelah terkurung selama 1,5 tahun karena pandemi Covid-19.
"Kami ingin sepak bola dilanjutkan meskipun sekali lagi saya katakan, ini tidak ideal. Kami harus bermain dalam sistem bubble," katanya.
Menurutnya, sistem bubble seperti di kompetisi saat ini merupakan yang terbaik dalam situasi seperti sekarang.
Sebab ketika dunia dilanda pandemi, maka hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindari risiko paling besar.
"Jadi mari lanjutkan situasi yang berlaku sekarang dan berharap bisa menjalankan liga yang normal di tahun 2022," ucapnya.
Selain itu, seri ketiga akan kembali digelar di stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Maguwoharjo (Sleman, Yogyakarta), Sultan Agung (Bantul, Yogyakarta), Moch Soebroto (Magelang, Jawa Tengah).
Terkait kembali digelarnya seri kedua di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Robert secara garis besar tak merasa keberatan.
Menurut dia, stadion maupun fasilitas penunjang di dua provinsi itu cukup baik.
"Jika melihat fasilitas yang ada di Yogyakarta dan juga lingkungan sekitar seperti Bantul dan Sleman, semuanya bagus," ujarnya
Meski demikian, Robert meminta kepada pihak manajemen Maung Bandung untuk memberi masukkan kepada pengelola stadion maupun lapangan latihan agar perawatan lebih ditingkatkan.
Hal ini, kata Robert, karena lapangan terlalu sering digunakan untuk menggelar pertandingan.
"Hal yang ingin saya lihat perbaikannya yang mana itu sudah saya sampaikan masukannya kepada Teddy adalah perawatan yang lebih bagus untuk lapangannya," katanya.
Menurut penglihatannya selama seri kedua, lapangan tidak dibenahi dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.
Hal ini tentu bakal membuat lapangan permainan menjadi tidak terlalu bagus untuk digunakan bahkan bisa rusak.
"Jika melihat Liga Inggris, bahkan ketika setelah pemanasan, mereka melakukan perbaikan terhadap lapangan, begitu juga saat jeda pertandingan usai babak pertama," ucapnya.
Bagi dia, perbaikan lapangan secara teratur dan tepat bisa membuat rumput menjadi terjaga. Hal ini akan membuat pertandingan menjadi lebih menarik serta para pemain bisa nyaman dan meminimalisir risiko cedera.
"Jadi saya pikir perbaikan bisa dilakukan dengan perawatan yang lebih baik di lapangannya. Karena di akhir series kedua lalu, bisa dilihat banyak tim mulai kesulitan bermain terutama ini musim hujan," ucapnya. (*)
Ikuti berita Persib Bandung lainnya di sini
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Rashid Ingin Persib Terus Jaga Rekor Tak Terkalahkan, Termasuk Lawan Persija
