Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE Kasus Subang: Pesan Terakhir WA Amalia Bikin Meriding, dr Hastry Yakin Ada 3 Pelaku?
Update kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, pesan terakhir Amalia sebelum meninggal dunia
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG – Menuju 100 hari kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini belum menemukan titik terang.
Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini belum juga terungkap.
Namun, diketahui bila sebelum Amalia ditemukan tidak bernyawa di mobil Alphardnya pada 18 Agustus 2021, Amalia diketahui sempat menuliskan status pesan di WhatsAppnya.
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id lewat Surya.co.id pada Senin, 22 November 2021 pad artikel Update Isi Status WA Amalia Mustika Ratu Sindiran, 3 Orang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, berikut adalah isi status WA Amalia.
“Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulis Amalia di status WhatsAppnya pada 8 Agustus 2021 lalu.
Dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang itu, penyidik Polres Subang sempat menduga disebabkan oleh motif ekonomi, yakni konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan itu didirikan oleh ayah Amalia, Yosef Hidayah. Kini Yosef menjadi komisaris yayasan, sedangkan anak laki-lakinya, Yoris menjabat sebagai ketua.
Tuti dan Amalia masing-masing menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan. Mereka mendapatkan honor masing-masing Rp 10 juta per bulan, sementara Yoris mendapat honor Rp 12 juta.
Baca juga: Yana Prank Hilang di Cadas Pangeran Resmi Jadi Tersangka, Polisi: Wajib Lapor Tiap Hari
Ada 3 Pelaku
Ahli Forensik Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti yang sebelumnya membatu kasus ini pun membuat pernyataan mengejutkan.
Ia secara terang-terangan menyebut bila setelah mendapatkan hasil autopsi ulang tersebut, dr Hastry yakin kasus Subang 100 persen dapat terungkap.
Tak pelak, ahli forensik itu bahkan akhirnya mengungkap jumlah tersangka sudah di tangan penyidik.
Hal tersebut diungkapkan dr Hasty saat diwawancarai oleh Denny Darko pada Kanal YouTube miliknya yang dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada artikel berjudul Ahli Forensik Ungkap Jumlah hingga Keberadaan Tersangka, Beberkan Soal Adakah Oknum yang Terlibat.
“Kalau saya bilang, pelakunya ini tiga plus sekian lah, intinya seperti itu,” ungkap Denny Darko.
Saat disinggung apakah polisi kalah dari penjahat, dr Hastry dengan tegas membantahnya.
Ia menjelaskan bahwa kepolisian berhati-hati untuk mengungkapkan kasus Subang tersebut.
Posisi Danu
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Senin, 22 November 2021 dalam artikel berjudul Pengakuan Kontroversial Danu soal Kasus Subang, Kuasa Hukum Tegaskan Itu Fakta dan Sebut Kejanggalan, kuasa hukum Danu, Ahid Syahroni menjelaskan posisi Danu dalam kasus Subang bukan sebagai saksi biasa.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Cutter dan Gunting di Kamar Mandi TKP Pembunuhan Bisa Jadi Petunjuk ke Pelaku
Ahid Syahroni menegaskan pihaknya berkeyakinan bahwa Danu tidak terlibat dalam kasus Subang tersebut.
Namun, Ahid menjelaskan posisi Danu dalam kasus Subang itu ia analisis memang tidak tepat.
“Insyaallah kita sampai saat ini masih berkeyakinan bahwa Kan Danu ini tidak terlibat dalam persoalan ini. Cuman, beliau adalah orang yang memang posisinya tidak tepat pada saat itu,” papar kuasa hukum Danu.
Kendati begitu, pihaknya terus mendukung proses kepolisian dalam mengungkap tindak pidana dalam kasus Subang tersebut.
Ia mewanti-wanti agar pengungkapan kasus Subang itu tidak terjadi kekeliruan terkait penetapan pelaku.
“Jangan sampai ada kekeliruan ada kesalahan tentang siapa pelaku,” ucapnya.
Ahid menegaskan prinsipnya agar pelaku tetap ditemukan dan proses hukum tetap berjalan.
(*)