Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE Kasus Subang: Polda Jabar Akan Panggil Yosef Besok, hingga Dugaan Pelaku Orang Terdekat
Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar akan panggil Yosef besok
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Wema Satya Dinata
"Pintu rumah tidak dirusak, artinya orang itu kan bisa masuk dengan gampang, artinya kan (pelaku) diduga sudah saling mengenal," kata AKBP Sumarni, Kapolres Subang saat diwawancarai beberapa hari setelah penemuan mayat anak dan ibu tersebut.
Keyakinan polisi terkait pelaku orang dekat ini setidaknya didukung dengan tiga temuan di lokasi kejadian.
Berikut ini tiga kejanggalan dari pelaku berdasarkan temuan polisi
Pembunuh Kuasai Ilmu Forensik
Pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat dipastikan memahami ilmu forensik, namun dalam pelaksanaannya terburu-buru sehingga masih meninggalkan jejak.
Hal ini diketahui dari kondisi jenazah korban korban yang dimandikan dan lokasi kejadian yang banyak genangan air untuk membersihkan sidik jari.
Baca juga: KASUS SUBANG: Prediksi dr Hastry Sumy Lewat, Tersangka Mestinya Diumumkan 18 November, Kenapa?
Dokter ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti bahkan mengakui bahwa pelaku memiliki ilmu pengetahuan luar biasa dan sangat paham dunia forensik.
Menurutnya, hal itu dimungkinkan karena saat ini sangat mudah mengakses pengetahuan tentang forensik.
Meski memahami forensik, namun kejahatan yang dilakukan pelaku tidak sempurna.
Tim Inafis Mabes Polri dan Polres Subang masih bisa mendeteksi sidik jari di tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar dan di mobil.
Bahkan di setiran mobil dan pintu bagasi yang sudah dibersihkan dengan air pun masih bisa dideteksi sidik jari.
"Bisa ditemukan, mungkin waktu membersihkan cepat-cepat. Kemarin saya dapat, sidik jari di sekitar mobil, di rumah juga," ujar dr Hastry dikutip Tribun-Bali.com pada Rabu, 24 November 2021 dari kanal Youtube Denny Darko yang tayang, Selasa, 23 November 2021 lewat Surya.co.id pada artikel berjudul Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Kuasai Ilmu Forensik tapi Ceroboh, dr Hastry Sebut Temuannya Mutlak.
Diakui dr Hastry, sidik jari memang bisa dibersihkan dengan sabun. Karena itu jenazah kedua korban sengaja dimandikan.
Di jenazah korban ini, Hastry mengaku memang tidak menemukan satupun sidik jari. Selain karena dimandikan, seusai dibunuh jenazah langsung di-autopsi tanpa dilakukan swab lengkap.
"Otomatis sidik jari yang ada di situ hilang," akunya.
Baca juga: SOSOK HN, Siswi SD Malang Korban Pencabulan dan Penganiyaan, Dikenal Pendiam, Kini Mengalami Trauma