PROFIL Japto Soerjosoemarno, Katua Umum Pemuda Pancasila yang Targetkan Rekrut 10 Juta Anggota
PROFIL Japto Soerjosoemarno, Katua Umum Pemuda Pancasila yang Targetkan Rekrut 10 Juta Anggota
Jalan panjang pembentukan organisasi ini dimulai pada tahun 1950-an.
Kala itu Nasution masih aktif berpolitik. Partai yang ia dirikan, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) mengikuti Pemilu 1955.
IPKI didirikan Nasution bersama Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Azis Saleh.
IPKI menargetkan suara dari kalangan mantan pejuang dan prajurit TNI, yang pada saat itu masih boleh memilih dan berpolitik.
Namun, impian tersebut dipatahkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) yang jadi pemenang nomor 3 dan PKI di posisi 4.
Nasution saat itu menjalani masa skors karena peristiwa 17 Oktober 1952.
Pada 17 Oktober, para perwira militer bersama 30 ribu demonstran berunjuk rasa ke Istana Merdeka, beserta tank, meriam, juga persenjataan artileri yang diarahkan ke Istana.
Mereka menuntut pembubaran parlemen dan penghentian konflik di dalam tubuh militer.
Ketika skorsnya habis, ia dipanggil oleh Presiden Soekarno.
Nasution kembali menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Awalnya, tujuan pembentukan Pemuda Pancasila adalah untuk menghadapi dominasi Pemuda Rakyat (PR), sebuah organisasi sayap di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada masa itu PKI sedang kuat-kuatnya. Kekuatan itu bertambah ketika Pemuda Rakyat didirikan sebagai organisasi pemuda PKI.
Nasution tak mau kalah. Beberapa bulan setelah dekrit dikeluarkan, tepatnya 28 Oktober 1959, Pemuda Pancasila dideklarasikan sebagai organisasi pemuda di bawah IPKI. Pemuda Pancasila memancing banyak anak tentara bergabung.
Pemuda Pancasila (PP) kian aktif di tahun 1965, tepatnya dalam peristiwa G30S.
Eksistensi mereka yang kian kuat, membuat PP memancing lebih banyak orang untuk bergabung.
Rata-rata dari mereka adalah preman. Semuanya tertarik mengenakan setelan loreng oranye, seragam kebesaran mereka.
Citra Pemuda Pancasila saat itu memang menarik. Mereka mengamankan persepsi sebagai organisasi nasionalis yang disokong tentara.
Pada masa orde baru, PP mengembangkan tiga prinsip: otot, omong, dan otak.
Ketiga hal itu diudung dengan harapan anggota-anggotanya tak cuma kuat dan berani pasang fisik, tapi juga pandai bicara dan berpikiran cerdik serta pandai.
Prinsip tersebut juga menjadi filosofi di balik seragam oranye yang awalnya polos, kemudian diganti dengan corak loreng. (Kompas.tv/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv, Tribunnews dengan judul Profil Pemuda Pancasila, Ormas Bentukan Jenderal AH Nasution Trending Twitter, dan Japto Targetkan Anggota Pemuda Pancasila Capai 10 Juta di 2024, Ini Tujuannya