Israel
Israel Tetap Menggelar Kontes Miss Universe di Tengah Ancaman Omicron
Hal itu berlangsung di tengah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah varian virus corona Omicron.
TRIBUN-BALI.COM, YERUSALEM - Israel akan tetap menjadi tuan rumah kontes kecantikan Miss Universe di resor Laut Merah, Eilat, pada 12 Desember 2021.
Hal itu berlangsung di tengah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah varian virus corona Omicron.
Pada Sabtu 27 November 2021, Israel melarang orang asing memasuki wilayahnya, memperpanjang karantina bagi warga dan penduduk yang kembali dari luar negeri, serta kembali melakukan pengawasan ponsel yang dirancang untuk melacak infeksi.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Sangat Menular, Begini Penjelasan Lengkap WHO
Baca juga: Antisipasi Varian Baru Covid-19, Pemerintah Perketat Pemeriksaan Bagi Pendatang dari Luar Negeri
Namun, Menteri Pariwisata Yoel Razvozov mengatakan bahwa peserta Miss Universe akan diberikan keringanan dengan kemungkinan menjalani tes usap PCR setiap 48 jam dan tindakan pencegahan lainnya.
"Ini adalah acara yang akan disiarkan di 174 negara, acara yang sangat penting, acara yang sangat dibutuhkan Eilat," kata dia kepada wartawan sebelum rapat kabinet mingguan, pada Minggu 28 November 2021.
Dalam rapat tersebut, para menteri memutuskan tindakan anti varian Omicron.
"Kami akan tahu bagaimana mengelola acara ini. Jadi, dengan menggunakan komite pengecualian, kami akan mengadakan acara seperti ini, yang negara kami sudah berkomitmen untuk jalankan dan tidak dapat dibatalkan," ujar Razvozov.
Ketika memberi pengarahan kepada komite parlemen, pejabat senior Kementerian Kesehatan Israel Sharon Alroy-Preis mengatakan Israel menyusun rencana keselamatan untuk penyelenggaraan Miss Universe dan dapat membatasi akses masuk dari negara-negara yang dianggap berisiko tinggi.
Israel telah mengonfirmasi satu kasus Omicron, kata Alroy-Preis, yaitu seorang turis perempuan dari Malawi.
Austria laporkan kasus pertama
Dari Zurich dilaporkan, Austria telah mendeteksi kasus virus corona yang pertama kali diduga varian Omicron di Tirol, kata pihak berwenang di wilayah pegunungan itu pada Sabtu malam 27 November 2021.
Seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan minggu lalu dinyatakan positif Covid-19 dengan indikasi varian baru, meskipun konfirmasi memerlukan pengurutan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, kata otoritas Tirol dalam sebuah pernyataan.
Pengujian awal oleh Institute of Virology di Innsbruck telah memicu "kecurigaan nyata" hasil tes usap PCR positif dari individu di distrik Schwaz Tirol itu dapat berhubungan dengan kasus Omicron, kata pihak berwenang.
Sampel tersebut akan dikirim ke Badan Kesehatan dan Keamanan Makanan Austria (AGES) untuk pengujian lebih lanjut.
"Hasil dari AGES diharapkan keluar dalam beberapa hari mendatang," kata kepala staf operasi penanganan corona wilayah Tirol, Elmar Rizzoli, dalam sebuah pernyataan.
"Orang yang terdampak itu, menurut pernyataannya sendiri dan pengetahuan saat ini, tinggal di rumah sejak kembali dari perjalanan tiga hari lalu dan saat ini tidak menunjukkan gejala."
Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang meminta pengujian lebih lanjut oleh individu yang telah memasuki Austria dalam 14 hari terakhir dari negara-negara di Afrika bagian selatan.
Penemuan varian Omicron di Afrika Selatan telah memicu kekhawatiran global, dengan gelombang larangan atau pembatasan perjalanan dan aksi jual di pasar keuangan di tengah kekhawatiran investor bahwa hal itu dapat menghambat pemulihan dari pandemi.
Kasus akibat varian Omicron juga telah terdeteksi di beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Jerman.
Austria memberlakukan lockdown nasional keempatnya sejak Senin 22 November 2021 dan menjadi negara Eropa barat pertama yang kembali menerapkan tindakan itu di musim gugur ini karena melonjaknya infeksi Covid-19.
Sementara itu, virus corona varian Omicron kemungkinan telah menyebar di Prancis dan pemerintah memperketat aturan pembatasan untuk menahan penyebarannya, kata Menteri Kesehatan Olivier Veran pada Minggu 28 November 2021.
Omicron berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya, meskipun para ahli belum tahu apakah varian itu akan menyebabkan Covid-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan varian lainnya.
"Belum ada identifikasi, tetapi ini hanya soal waktu. Begitu varian ini beredar di Inggris, di Italia, di Belgia, kemungkinan sudah ada kasus yang beredar di sini. Kami akan mengidentifikasi mereka dan kami akan memperlambat penyebarannya sebanyak mungkin," ujar Veran kepada reporter di sebuah pusat vaksinasi di Paris.
Prancis tengah menghadapi gelombang kelima virus corona. Negara Eropa itu mencatat lebih dari 37.000 kasus positif pada Sabtu 27 November 2021 dan peningkatan tajam jumlah pasien yang dirawat secara intensif.
Menurut laporan AFP, Kementerian Kesehatan Prancis merekomendasikan untuk mengisolasi setiap kontak yang berisiko menjadi kasus atau kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron, bahkan termasuk mereka yang telah divaksin.
Rekomendasi yang dikirim ke perusahaan dan profesional kesehatan itu menyebut orang-orang dalam kelompok tersebut harus dianggap "berisiko tinggi" dan dikarantina.
Sampai saat ini, kasus kontak dari orang yang terinfeksi harus diisolasi hanya ketika mereka tidak sepenuhnya divaksin atau ketika mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. (antara)