Berita Badung

Soal Maraknya Serangan Hacker, Diskominfo Badung Ingatkan Warga dan Pejabat Waspada Akses Aplikasi

Pihaknya mengatakan jika diizinkan mengakses aplikasi sembarangan, data pribadi akan dimanfaatkan untuk kepentingan kejahatan, seperti penipuan

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Badung, IGN Jaya Saputra 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Akun media sosial (Medsos) kini banyak sekali yang di-hack oleh Hacker.

Tidak jarang akun medsos masyarakat maupun pejabat di Badung juga mengalami hal yang serupa.

Menyikapi hal itu, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Badung tak menampik hal tersebut. Bahkan kominfo meminta masyarakat tidak sembarangan mengakses aplikasi yang tidak dikenal.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Badung, IGN Jaya Saputra tak menampik hal tersebut.

Baca juga: Badung Musnahkan Arsip In Aktif, Wayan Kristiani Jamin Ketersediaan Arsip yang Autentik & Terpercaya

Mantan camat Mengwi itu pun mengingatkan para pejabat dan masyarakat untuk tidak sembarangan memberikan akses kepada aplikasi terhadap data-data penting di perangkat mobile-nya, seperti daftar kontak.

"Cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari hacker jangan memberikan akses data pada handphone, kalau tidak jelas sumbernya," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa 30 November 2021

Pihaknya mengatakan jika diizinkan mengakses aplikasi sembarangan, data pribadi akan dimanfaatkan untuk kepentingan kejahatan, seperti penipuan.

Namun memang saat ini tidak jarang, akun menjadi sasaran peretasan oleh para hacker.

Peretasan itu dilakukan agar para peretas bisa mengambil alih ponsel pengguna untuk penipuan.

Dengan meretas akun pejabat, seperti WhatsApp, Facebook, hacker dengan leluasa mengkontak nomor atau pertemanan di akun Medsos tersebut.  Seperti berpura-pura menawarkan lelang kendaraan, menawarkan tanah, hingga meminta transferan dana.

Kendati demikian, menurut Jaya Saputra perkembangan teknologi membuat tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Seperti dengan menyebar pesan berantai dengan iming-iming hadiah disertakan dengan link.

Padahal, link yang diberikan adalah untuk mengakses data pribadi yang ada di ponsel.

"Tiba-tiba saja ada yang komplain ke kita, padahal kita sendiri tidak tahu. Ini yang patut diwaspadai ketika memberikan akses kepada orang lain," tegasnya.

Mengantisipasi hal itu terjadi di wilayah Puspem, akses internet di lingkungan Pemkab Badung  pun akunya telah diantisipasi dengan membatasi akses situs-situs berbahaya.

Baca juga: Vaksinasi Anak di Badung Sudah Melebihi Target, Vaksin Dosis Lengkap Usia 12-17 Tahun Capai 105%

Bahkan, untuk mendapatkan akses internet gratis harus melakukan login dengan email, sehingga orang yang mengakses internet khususnya di lingkungan Puspem Badung dapat terdeteksi.

"Misalnya ada yang menyebar hoaks atau membagikan situs-situs berbahaya itu bisa kami klarifikasi dengan cepat, sehingga tidak sampai merugikan," ujarnya sembari mengatakan, apalagi yang login dengan email, jadi kita tahu siapa yang menggunakan internet kita untuk melakukan hal yang tidak diinginkan. (*)

Artikel lainnya di Berita Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved