Travel
Dari Ilmu Hukum Kini Jadi Pebisnis, Begini Cerita Anantha Pramagitha Owner Ayam Bakar Maksu Denpasar
Anantha Pramagitha, laki-laki usia 24 tahun asal Singaraja ini membuka usaha Ayam Bakar Maksu sejak 2 tahun.
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anantha Pramagitha, laki-laki usia 24 tahun asal Singaraja ini membuka usaha Ayam Bakar Maksu sejak 2 tahun.
2 tahun lamanya itu, ia membuka usaha bersama temannya. Nantha, sapaan akrabnya belajar bisnis secara ototidak.
Mengingat, ia dulu ambil kuliah jurusan Ilmu Hukum di salah satu Universitas Negeri di Bali, dan sempat bekerja di Bank. Sehingga, ia tak punya basic bisnis.
Belajar bisnis secara otodidak itu, membuat Nantha memfokuskan bisnisnya lewat digital marketing.
Berawal dari kekecewaannya waktu makan ayam bakar yang bumbunya kurang meresap, membuat Nantha membuka usaha ayam bakar Maksu dengan bumbu genep khas Bali.
Baca juga: Meninggal di Hari Sidang Perdana, Kondisi Memburuk di Rutan Gianyar, Tuminahiyah Tak Mau Bicara
Baca juga: Pertama Kali Ditemukan di Afrika Selatan, Simak Penjelasan Mengenai Covid-19 Varian Omicron
Baca juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari ini 1 Desember 2021, Aquarius Punya Masalah Kulit, Taurus Rileks
"Yang membedakan ayam bakar kami dengan yang lain yakni penggunaan bumbu genep khas bali dimana membuat resep ayam bakarnya semakin meresap," kata Nantha saat ditemui Tribun Bali.
Selain itu, yang menjadi ciri khas dari bumbu genep khas ayam bakar Maksu ini adalah sambal maksu yang notabennya berwarna hitam dan rasanya asam manis.
Setidaknya, Nantha mampu membuka lapangan pekerjaan bagi 8 orang karyawan, hingga kini ia mampu membuka cabang kedua ayam bakar Maksu di Hayam Wuruk Kuliner.
"Karena bukanya pas pandemi, kendala pun ada. Kami sempat pun tutup karena PPKM, akhirnya saya gencarkan penjualan lewat online, 70% online dan 30% offline, karena waktu itu makan ditempat sangat dibatasi," tambahnya.
Nama maksu sendiri merupakan kependekan dari Makin Sukses. Nantha berharap setiap ucapan adalah doa.
Perharinya, ia mampu menjual sekitar 10 kg ayam. Namun terjadi penurunan, sebelum pandemi ia bahkan mampu menjual 40 kg ayam.
Nantha merasa senang jika ia mampu berbagi dengan yang lain. Bahkan ia pernah mengantar pulang karyawannya, dan Nantha merasa senang jika bisa bermanfaat bagi yang lain.
Saat ditanya bagaimana caranya menjalin hubungan dengan karyawan, ia menambahkan bahwa ia menjalin komunikasi yang baik dengan karyawannya yang notabennya seumuran.
Menurutnya, kesuksesan seseorang tidak diukur dari sekolahnya, namun kerja keras yang selama ini diperjuangkan. Sukses tidak harus diambil dari bangku sekolah, namun dengan sekolah, ia mampu melihat dunia.
Baca juga: FAKTA BARU Kasus Subang: Kesaksian Pegawai Yayasan hingga Anak Tiri Yosef, Jadi Petunjuk Baru?
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Bali Selasa 30 November 2021: Bertambah 13 Kasus Baru, 11 Sembuh & 1 Meninggal
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Hari Ini 1 Desember 2021, Pisces Akan Merasa Sulit, Libra Harus Terorganisir