Berita Internasional

3 Negara di Benua Asia Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 Omicron

3 Negara di Benua Asia melaporkan kasus pertama dari varian baru virus Corona (Covid-19) Omicron, negara apa saja itu?

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Widyartha Suryawan
Kazuhiro NOGI / AFP
Anggota perbantuan karantina berjalan di pintu kedatangan penerbangan internasional di bandara Haneda Tokyo pada 1 Desember 2021, ketika Jepang menangguhkan semua penerbangan baru ke negara tersebut sebagai tanggapan atas varian Omicron Covid. 

TRIBUN-BALI.COM – Varian baru virus Corona (Covid-19) Omicron atau B.1.1.529 telah menyebar di 3 negara di wilayah Asia.

Virus varian baru Omicron atau B.1.1.529 pertama kali terdeteksi pada awal November 2021 di Afrika Selatan.

Varian baru virus corona Omicron ini telah banyak ditemukan di Afrika Selatan, namun penyebarannya telah mencapai benua-benua lainnya.

Pada Kamis, 2 Desember 2021, di Kawasan Benua Asia sudah ada 3 Negara yang melaporkan kasus pertama varian Omicron tersebut.

Berikut adalah 3 Negara di Asia yang telah mengkonfirmasi kasus pertama varian baru virus corona Omicron dilansir Tribun-Bali.com dari berbagai sumber.

1. Korea Selatan

Rabu, 1 Desember 2021, Korea Selatan telah mengkonfirmasi 5 kasus varian Omicron pertama.

Varian baru Covid-19 tersebut ditemukan pada penumpang yang berasal dari Nigeria.

Dikutip dari Kompas.TV, pada Kamis, 2 Desember 2021 dalam artikel berjudul Korea Selatan Konfirmasi 5 Kasus Omicron, Dibawa Penumpang yang Kembali dari Nigeria, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengumumkan bahwa kasus varian Omicron telah ditemukan pada sejumlah orang.

Selain itu, varian Omicron telah ditemukan pada pasangan yang tiba dari Nigeria pada 24 November 2021, satu orang yang mengantarkan pasangan tersebut pulang ke rumah dari bandara.

Sedangkan, dua kasus lainnya terdeteksi lewat dua perempuan yang bepergian ke Nigeria dan kembali ke Korea Selatan pada 23 November lalu.

Baca juga: DAFTAR 23 Negara Sudah Diserang Varian Omicron, Tidak Parah bagi yang Sudah Divaksin

Dilansir dari Associated Press, para pekerja kesehatan tengah melakukan tes pengurutan genetik pada anak pasangan itu, juga sejumlah kerabat lelaki kawan pasangan itu untuk menentukan apakah mereka juga tertular.

Pasangan yang tiba dari Nigeria pada 24 November lalu itu telah divaksinasi secara lengkap. Namun, menurut Choi Seung-ho, seorang petugas KDCA, remaja anak pasangan itu, juga seorang kawan yang mengantarkan mereka pulang, belum divaksin.

“Keempat orang itu tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit parah selain gejala gangguan pernapasan sedang atau nyeri otot,” ujar Park Young-joon, seorang petugas KDCA lainnya.

Menyusul penemuan kasus penularan Omicron, Korea Selatan pun mengumumkan akan mewajibkan seluruh penumpang yang tiba dari luar negeri hingga dua pekan ke depan untuk melakukan karantina paling tidak 10 hari.

Seluruh penumpang wajib menjalani kewajiban karantina ini, terlepas dari kewarganegaraan atau status vaksinasi mereka.

2. Jepang

Negara selanjutnya di benua Asia yang melaporkan kasus pertama varian Omicron adalah Jepang.

Pada Selasa, 30 November 2021, Jepang telah mengkonfirmasi kasus pertama Omicron dari seorang pria yang tiba dari negara Namibia.

Baca juga: Pertama Kali Ditemukan di Afrika Selatan, Simak Penjelasan Mengenai Covid-19 Varian Omicron 

Dilansir dari Kontant.id pada Kamis, 2 Desember 2021 dalam artikel berjudul Jepang mengkonfirmasi kasus pertama varian Omicron, pria berusia 30-an itu sebelumnya dinyatakan positif terkena virus corona di bandara, kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan.

Matsuno menjelaskan bila pasien tersebut kini tinggal di fasilitas medias serta pemerintah telah menemukan kontak dekatnya.

Akibatnya, Jepang kini menutup perbatasannya untuk orang asing hingga setidaknya satu bulan kedepan.

3. Hong Kong

Hong Kong telah mencatat tiga kasus baru akibat varian baru virus corona (Covid-19) Omicron.

Pada Minggu, 29 November 2021, Hong Kong mengumumkan kasus ketiga varian Omicron yang dibawa oleh pria berusia 37 tahun.

Dilansir dari Bangkok Post pada Kamis, 2 Desember 2021, pria tersebut tiba di Hong Kong setelah terbang dari Nigeria.

Saat ini, pria tersebut sedang dalam proses karantina dan telah dilakukan pengumpulan sampe sejak 3 hari didiagnosa positif.

Selain itu, pasien kedua merupakan orang yang baru melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.

Sedangkan , satu lagi tinggal sehotel dengan orang yang menjadi kasus pertama, hanya berseberangan kamar.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved