Bisnis

Es Amer Tak Memabukkan Laku Hingga 90 Cup per Hari di Denpasar

Minuman fermentasi anggur produksi Orangtua ini dikreasikan cita rasanya oleh Nanda Delin Setiawan seorang pria asal Surabaya yang merintis usaha

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu wahyuni Sari
Nanda Delin Setiawan pemilik stand minuman Asu (anggur merah dan susu). 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mungkin masyarakat sudah tidak asing lagi dengan minuman berakohol yakni Anggur Merah.

Minuman fermentasi anggur produksi Orangtua ini dikreasikan cita rasanya oleh Nanda Delin Setiawan seorang pria asal Surabaya yang merintis usaha stand minuman.

Ketika diwawancarai, Delin menceritakan bagaimana awalnya ia memulai usaha ini.

"Untuk idenya sih kita sempat lihat di Bandung, ada yang jual es amer, jadi kita ngikut nih mau coba jualan es amer, mumpung Pandemi gini kan ekonomi agak sulit, jadi saya coba untuk jualan es amer.

Baca juga: Konsumsi Pil Obat Kuat dengan 2 Botol Minuman Alkohol, Seorang Bule Australia Pingsan di Sanur

Setelah jualan, responsnya cukup baik sih dari masyarakat untuk penjualan es amer sendiri," katanya pada, Kamis (2 Desember 2021).

Untuk racikan es amer ini dicampur dengan soda dan susu.

Sudah buka diawal bulan November, Delin memberikan peraturan khusus dimana yang membeli es amer susu nya diwajibkan untuk umur 21 tahun keatas.

Hal tersebut karena minuman ini sedikit mengandung alkohol.

"Cuman kita kan sudah racik sedikit, kita mix, jadi kandungan alkoholnya itu sedikit turun jadi tidak memabukkan dan aman," sebutnya.

Dalam sehari paling sedikit ia bisa menjual sebanyak 90 cup atau 24 botol anggur merah.

Dan yang paling best seller yakni varian original dan anggur merah campur susu.

Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu, dan dominan laki-laki yang membeli anggur merah mix ini.

Stand minuman Anggur Merah Susu (ASU) ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 sampai 24.00 Wita. Lokasi berjualannya di Jalan Imam Bonjol Utara depan Sekolah Muhammadiyah dan dekat dengan Setra (kuburan) Badung.

Dan karena euforia dari masyarakat yang tinggi pria berusia 25 Tahun ini juga berencana akan membuka cabang baru di Jalan Tukad Pakerisan, Panjer, Denpasar.

Baca juga: Ingin Hilangkan Lemak di Perut? Konsumsi 6 Minuman Ini Secara Rutin

Untuk omzet kotornya dalam satu hari bisa mendapatkan sebesar Rp 1,5 juta.

"Kita rencana buka cabang di Jalan Tukad Pakerisan karena euforia masyarakat yang tinggi. Untuk omzet kotornya dalam sehari saya dapat sebesar Rp 1,5 juta," tutupnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved