Berita Karangasem

Hasil Pemetaan, Kecamatan Karangasem, Manggis dan Kubu Masuk Daerah Rawan Banjir Saat Musim Hujan

Sekretaris BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan, Kecamatan Karangasem, Manggis, Kubu masuk rawan  banjir karena sering  terjadi setiap

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Huffpost via Kompas.com
Ilustrasi banjir 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Karangasem telah memetakan daerah rawan yang berpotensi banjir saat memasuki  musim hujan.

Dari delapan Kecamatan, yang sangat berpotensi terjadi  banjir yakni Kecamatan Karangasem, Manggis dan Kubu.

Sekretaris BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan, Kecamatan Karangasem, Manggis, Kubu masuk rawan  banjir karena sering  terjadi setiap tahunnya.

Dan kondisi itu sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Seperti pengendara sepeda motor, dan  warga yang kerja.

Baca juga: Terbukti Lakukan Korupsi Bedah Rumah di Karangasem, Perbekel Tianyar Barat Diganjar 6 Tahun Penjara

Daerah di Kecamatan Karangasem yang sering terjadi banjir saat hujan di Kelurahan Karangasem, Padang Kerta, serta Kelurahan Subagan.

Kemungkinaan karena drainase tertutup sampah. Sedangkan Seraya Barat,  Seraya Tengah, & Seraya  Timur karena ada aliran sungai yang mati.

"Untuk di Kecamatan Manggis, Kecamatan Kubu ada beberapa titik dialiri sungai mati. Saat musin hujan sering terjadi banjir bandang. Karena pemicunya volume air hujan banyak," kata Ketut Arimbawa, Kamis (2/12/2021).

Sedangkan untuk daerah yang berpotensi terjadi longsor saat memasuki hujan tersebar di seluruh Kecamatan. Terbanyak Kecamatan Rendang, Kecamatan Kubu, Selat, Sidemen, serta Bebandem.

Daerah ini dinyatakan rawan longsor karena dekat pegunungan dan tanahnya  terbilang labil.

"Dari enam desa di Kecamatan Rendang, hampir semua berpotensi longsor memasuki hujan. Paling parah di Desa Besakih, tepatnya daerah Temukus. Pempatan, Pesaban, Nongan, Menanga," ungkap IB  Arimbawa, mantan Kabid Pemadam Kebakaran.

Ditambahkan, longsoran di Rendang biasanya menutup badan jalan. Tanah yang turun ke bawah volume lumayan baanyak.

Dan proses evakuasi biasanya mengerahkan alat berat, dengan estimasi waktu lama. Waktunya sekitar 2 sampai 3 harian. Seperti longsor di Temukus beberapa hari lalu.

BPBD Karangasem sudah mengedarkan surat imbauan tiap desa melalui camat untuk tetap waspada.

Mengingat cuaca di Karangasem mulai tak bersahabat. Dilarang dekati pepohonan, dan tebing saat hujan datang. Tujuannya mengantisipasi hal tak diinginkan saat  turun hujan.

Baca juga: Aksi Pelecehan Resahkan Pengendara Motor Perempuan di Karangasem pada Malam Hari

"Kita juga sudah terima surat dari Sekda Provinsi, Kemendagri, dan BMKG  terkait perkiraan cuaca akhir - akhir ini. Makanya kita minta hati - hati dan waspada. Jangan sampai ada korban jiwa saat terjadi bencana," imbuh Arimbawa, pejabat asal Singaraja ini.

Selain edarkan surat, BPBD akan koordinasi dengan instansi terkait untuk antisipasinya hal tidak diinginkan.

 Diantaranya  dengan Dinas Perumahan dan  Permukiman, serta  Dinas  Pekerjaan Umum & Penataan Ruang (PUPR). Ranting pohon yang lebat agar dipangkas supaya tak tumbang.(*)

Artikel lainnya di Berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved