Berita Tabanan

CATAT, Jalur Denpasar-Gilimanuk Desa Megati Tabanan Ditutup Empat Hari, Cari Jalur Alternatif

CATAT, Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Desa Megati Tabanan, Bali akan ditutup selama empat hari, cari jalur alternatif dan kantong parkir

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Polsek Selemadeg Timur
Poster pemberitahuan pemberlakukan penutupan Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali, mulai 6-9 Desember 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Mulai Senin 6 Desember hingga Kamis 9 Desember 2021 Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali, akan ditutup.

Tentunya lalu lintas di jalur utama ini akan sedikit terganggu, terutama saat malam hari.

Sebab, penutupan akan dilaksanakan pada malam hari mulai pukul 22.00 Wita.

Diharapkan masyarakat yang akan melintasi jalur tersebut pada malam hari mencari jalur alternatif dan mempersiapkan diri mencari kantong parkir untuk kendaraan besar. 

Penutupan jalur utama tersebut disebabkan pengerjaan perbaikan talang air yang diperuntukkan ke Subak Aseman I Kecamatan Selemadeg Timur oleh Pemkab Tabanan, dalam hal ini Dinas PUPRPKP.

Baca juga: Terjaring di Pos Penyekatan Megati Tabanan,Petugas Minta 24 Kendaraan Putar Balik karena Nekat Mudik

"Iya, ditutup mulai 6-9 Desember 2021 mendatang. Itu karena adanya perbaikan saluran air yang menuju Subak Aseman I di Selemadeg Timur," ungkap Kapolsek Selemadeg Timur AKP Ni Luh Komang Sri Subakti saat dikonfirmasi, Jumat 3 Desember 2021.

Dia menjelaskan, pengumuman penutupan jalan selama empat hari itu sudah disebar melalui sejumlah instansi dan media sosial.

Sehingga ketika pelaksanaan penutupan jalan yakni malam hari sekitar pukul 22.00 Wita, diharapkan seluruh masyarakat yang akan melintas di jalur tersebut mengambil atau mencari jalur alternatif. 

Kemudian, kata dia, untuk truk besar pihaknya mengharapkan untuk mempersiapkan diri mencari lahan atau kantong parkir, karena jalur alternatif belum memadai untuk kendaraan besar. 

"Jalur alternatif relatif tidak aman untuk kendaraan besar. Sehingga kami sudah imbau untuk mencari kantong parkir," jelasnya. 

Mantan Kasat Intelkam Polres Jembrana ini mengungkapkan, proses pengerjaan akan dilakukan sekitar 2-3 jam  oleh Dinas PUPRPKP.

Sehingga penutupan jalur utama itu tidak sampai pagi, melainkan hanya malam hari. 

"Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk pengerjaannya tidak terlalu lama, paling hanya 2-3 jam.

Setelah itu kendaraan bisa melewati jalur utama kembali. Pengerjaannya hanya malam hari saja," ungkapnya.

Disinggung mengenai kemacetan yang pasti akan terjadi, AKP Sri Subakti tak menampik kondisi tersebut.

Baca juga: 10 Mobil Travel Gelap Batal Mudik, Terjaring di Pos Penyekatan TAC Megati Tabanan

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, pengumuman diberikan atau disebarkan lebih awal agar nantinya masyarakat bisa memaklumi.

Selain itu, kata dia, kemungkinan juga nanti akan memberlakukan sistem buka tutup jalur.

Namun tentunya akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Karena sesuai hasil koordinasi dengan tim, alat berat yang digunakan cukup besar.

Jika alat berat kecil yang bergerak, kemungkinan arus bisa diberlakukan buka tutup.

"Kami mohon maaf dan mohon permakluman kepada seluruh masyarakat terkait penutupan ini.

Tapi jika memang sangat terdesak sekali, bisa mencari jalur alternatif lain, seperti melalui jalur Singaraja," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved