Berita Nasional

Rektorat Unsri Tanggapi Dicoretnya Mahasiswi Diduga Korban Pelecehan Seksual Dosen dari Yudisium

Tanggapan WR 3 Unsri usai beredar video mahasiswi yang dicoret dari Yudisium karena diduga korban pelecehan

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Potongan video mahasiswi Unsri yang mendadak tak bisa ikut yudisium karena namanya dicoret, diduga korban pelecehan. 

Pada video tersebut diketahui seorang mahasiswa Unsri yang mengenakan kebaya berwarna ungu lilac tampak seketika langsung masuk ke dalam ruangan sidang dan ngamuk-ngamuk.

Mahasiswa tersebut meneriaki namanya yang tidak ada dalam daftar Yudisium.

"Kenapa nama saya tidak ada," teriak mahasiswi tersebut ketika memasuki aula FE Unsri.

Teriakan mahasiswi tersebut seketika membuat semua tamu undangan yang datang tertuju padanya.

Dengan penuh emosi, wanita tersebut langsung naik ke atas panggung dan memarahi panitia yudisium.

Dari sumber internal sripoku.com, wanita yang ngamuk dalam acara yudisium tersebut diduga merupakan korban pelecehan seksual oleh oknum dosen Unsri.

Tanggapan BEM KM Unsri

Mendengar kabar tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Unsri pun mengajukan protes ke Dekan FE.

"Kemarin, rekan kami yang merupakan salah seorang korban asusila, ada namanya di daftar yudisium.

Hari ini, nama rekan kita yang mahasiswi ini tidak ada," kata Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy.

Baca juga: Hasil Olah TKP 1 Kasus Pelecehan Mahasiswi Unsri: Dicum hingga Dipaksa Buat Oknum Dosen Ejakulasi

Mahasiswa lalu mengerubungi Dekan Fakultas Ekonomi Unsri Prof. Mohamad Adam.

Mereka mempertanyakan mengapa rekan mereka dicoret dari daftar yudisium.

Adam pun bergeming dan melangkah menuju gedung Fakultas Ekonomi.

"Selain daftar nama dicoret, kursi yudisium rekan kami juga tidak ada," ujar Dwiki.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved