TERKINI: 13 Orang Tewas Akibat Erupsi Gunung Semeru, Warga Curah Kobokan di Lumajang Terjebak
TERKINI: 13 Orang Tewas Akibat Erupsi Gunung Semeru, Warga Curah Kobokan di Lumajang Terjebak
"Terhadap kondisi ini BNPB sudah berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kementerian Kesehatan," pungkasnya.
Warga Curah Kobokan Terjebak
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Dusun Kamar A, Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur merupakan kawasan yang paling terdampak saat Gunung Semeru kembali erupsi, pada Sabtu (4/12/2021).
Namun, karena Jembatan Piket Nol terputus saat bencana alam terjadi, membuat tim penyelemat mengevakuasi warga yang berada di lereng Gunung Semeru.
Padahal saat ini sebagaian besar warga Desa Curah Kobokan terjebak tak bisa menyelamatkan diri.
Joko Sambang, Kepala Bidang kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, skenario evakuasi akan melibatkan personel BPBD dari Malang.
"Hari ini (5/12) Bu Khofifah (Gubernur Jatim) naik helikopter dari Pasirian menuju Curah Kobokan. Semalam, Pak Sekda Lumajang berangkat ke malang untuk back up yang di pronojiwo. BPBD Malang, Kediri sudah bergerak ke lokasi untuk mengirim logistik ada di sana," katanya.
Joko menggambarkan, kondisi medan di sana sangat sulit. Sebab, setelah diguyur abu vulkanik terjadi hujan. Sehingga menjadi jalan di sana licin.
Bahkan, endapan sedimentasi lahar ketinggiannya hampir menutupi rumah warga.
"Setelah saya komunikasi dengan tim di sana mobil 4x4 susah, bahkan dua kilo ke lokasi trail juga mundur," pungkasnya.

Bahaya Awan Panas Guguran
Ahli mitigasi bencana, Surono menyatakan potensi Gunung Semeru yang paling berbahaya adalah awan panas guguran.
Ia menyebut Gunung Semeru aktif sekali membentuk kubah lava dan jika gugur dengan volume yang besar, maka akan diikuti dengan awan panas guguran. Hal ini, menurut dia, sudah kerap terjadi.
Diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021). Ada 2 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, di Lumajang.
Dari keterangan warga, awan panas terlihat pertama kali sekitar pukul 15.30 WIB dari atas gunung.