KKB Papua
Pemuda Usia 21 Tahun Anggota KKB Papua Intan Jaya Diringkus, Perburuan Kini Gunakan Drone
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan, Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12) terpaksa dilumpuhkan karena melawan.
TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - Satu persatu anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Kabupaten Intan Jaya Papua ditangkap aparat keamanan.
Posisi KKB Papua di wilayah itu makin terjepit.
Kali ini, Satgas Nemangkawi berhasil meringkus anggota KKB di Intan Jaya bernama AU alias Alek berusia 21 tahun.
Baca juga: SOSOK Serda Putra yang Gugur Ditembaki KKB Papua Saat Ambil Air, Jenderal Andika Naikkan Pangkatnya
Ia merupakan anggota KKB Intan Jaya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan.
Melansir dari ANTARA, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengatakan, Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12). Saat ditangkap melawan, maka aparat terpaksa melumpuhkannya.
Saat ditangkap Alek bersama rekannya, DW berusia 23 tahun.
Baca juga: Aparat Buru Pelaku Pembakaran Pabrik Kayu PT Bangun Kayu Irian, KKB Papua Sebar Video Klaim
Alek diburu oleh Satgas Nemangkawi karena kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.
Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak.
Sebelumnya pada 27 Oktober, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB.
Baca juga: BEGINI Nasib KKB Papua Pimpinan Tendius Gwijangge Setelah 2 Pentolannya Diringkus, Mulai Kocar-kacir
Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura.
Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire.
Situasi Intan Jaya
Sementara itu, situasi Intan Jaya saat ini masih dijaga ketat Satgas Nemangkawi. TNI-Polri masih bersiaga melakukan pengamanan.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Jenderal Andika Perkasa Diminta Tempatkan Prajurit Berkriteria Begini
Pihak KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM juga sedang gencar menyebar berita hoax terkait aksi teror tersebut.
Diketahui, terjadi baku tembak KKB Papua dan TNI-Polri pada Kamis (18/11) pukul 07.52 waktu setempat.