Unik, Seniman Asal Bali Ini Dekor Warung Makannya dengan Ranting-ranting yang Berserakan di Pantai

Dari kegiatannya tersebut beragam jenis sampah yang ia dapatkan salah satunya sampah ranting-ranting kayu yang memang cukup banyak dijumpai ketika

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Dekor warung dari limbah ranting yang ditemukan di Pantai-pantai seluruh Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Melihat sampah-sampah yang banyak menumpuk di Pantai khususnya di Bali seorang seniman bernama I Wayan Suburiasa melakukan pengumpulan sampah-sampah Pantai hingga 9 Tahun lamanya.

Dari kegiatannya tersebut beragam jenis sampah yang ia dapatkan salah satunya sampah ranting-ranting kayu yang memang cukup banyak dijumpai ketika berada di Pantai.

Tak kehabisan ide, sampah-sampah kayu tersebut dikumpulkannya untuk menjadi sebuah konstruksi bangunan.

"Tujuan saya melakukan itu untuk membersihkan Pantai. Saya kasihan melihat pantai di Bali banyak dicemari limbah-limbah tidak berguna akhirnya saya oleh limbah-limbah ini menjadi konstruksi bangunan dan cendera mata," jelasnya pada, Sabtu (18 Desember 2021).

Baca juga: 22 Perbekel Terpilih di Tabanan Resmi Dilantik, 133 Desa Wajib Selesaikan Soal Sampah

Jadi ranting-ranting kayu yang sudah bertahun-tahun berada di Pantai ia manfaatkan untuk konstruksi bangunan yang akan dijadikan warung makan.

Ia sengaja tidak membakar sampah-sampah tersebut karena dinilai dapat menambah polusi. Maka dari itu limbah-limbah seperti ranting kayu ia olah sebagai bahan bangunan seperti tambahan aksesoris di tembok.

"Semua limbah yang ada di Pantai yang bisa saya manfaatkan tentu akan saya manfaatkan. Kalau limbah plastik saya kumpulkan juga.

Saya dapat limbah-limbah ini dari Pantai seluruh Bali mulai dari Singaraja, Tabanan, Gianyar, dan Klungkung," tambahnya.

Sudah 9 tahun ia mengumpulkan bahan-bahan ranting ini, dalam perbulan limbah yang terkumpul sampai 15 ton.

Ia pun mengatakan merasa puas setelah melihat Pantai menjadi lebih bersih setelah dibersihkan.

Menurutnya saat ini minat masyarakat untuk mengumpulkan sampah sudah cukup tinggi. Jadi sudah banyak juga yang peduli akan sampah.

Untuk membangun warung makan dengan dekor dari limbah pantai ini, ia dibantu dengan 15 karyawan.

Ranting-ranting ini ada yang dibentuk dengan konsep seperti pohon jaka. Kedepannya ia akan membuat konsep hewan seperti harimau, kuda atau gajah.

"Saya tidak pernah menghitung berapa uang yang sudah keluar karena saya iklhas membersihkan Pantai di Bali. Sebelumnya profesi saya seorang seniman yang juga menjual bade dan lembu untuk upacara ngaben," sambungnya.

Baca juga: Turut Bersihkan Sampah di Pantai Berawa, Bupati Badung Akan Tambah Armada Loader hingga Eskavator

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved