Berita Gianyar
Koster: Jangan Fokus pada Wisman, Setiap Hari 25 Ribu Wisdom Datang ke Bali
Gubernur Koster minta insan pariwisata tidak hanya fokus pada wisman, karena puluhan ribu wisdom ke Bali setiap hari
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Koster: Jangan Fokus pada Wisman, Setiap Hari 25 Ribu Wisdom Datang ke Bali.
Masih terpakunya pola pikir sebagian besar insan pariwisata terhadap wisatawan mancanegara (wisman), diduga menjadi pemicu banyaknya tuduhan miring terhadap pemerintah tentang terpuruknya pariwisata Bali.
Padahal melihat dari data statistik, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Bali tidak sepi wisatawan.
Bahkan setiap hari, rata-rata ada 25 ribu wisatawan domestik yang datang ke Bali.
Ditemui usai meresmikan Pasar Rakyat Gianyar, Kabupaten Gianyar, Sabtu 18 Desember 2021, Gubernur Koster mengatakan, sepinya wisatawan mancanegara bukan kesalahan pemerintah pusat ataupun Pemprov Bali.
Baca juga: Tanggapi Forum Bali Bangkit yang Wacanakan Turun ke Jalan, Gubernur Koster: Tidak Ada Demo
Namun, kata dia, dalam situasi pandemi ini, banyak negara yang masih membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri.
Bahkan dari 19 negara yang diperbolehkan masuk ke Bali di masa pandemi ini, mereka masih melarang warganya bepergian keluar negeri
"Meskipun kita buka sejak Oktober 2021 lalu.
Tapi ternyata dinamika Covid-19 di sejumlah negara itu dinamis sekali.
Mengalami perkembangan. Bahkan muncul varian baru.
Sehingga, dari 19 negara yang kita buka untuk masuk ke Bali, malah negara itu mengeluarkan kebijakan melarang warganya berwisata ke luar negeri," ujar Ketua PDIP Bali tersebut.
Hal tersebut lah, kata Koster, yang menyebabkan hingga saat ini tidak ada wisatawan mancanegara yang masuk Bali.
"Sehingga tidak ada yang datang sampai sekarang. Karena memang Covid-19 lagi naik.
Lonjakan kasus terjadi, bahkan ada negara yang melakukan lockdown.
Australia juga melarang orang luar masuk ke Australia. Dan juga warganya dilarang keluar.
Baca juga: Koster Minta Warga Bersabar, Omicron Muncul di Afrika Berdampak ke Wisata Bali
Apalagi sekarang muncul varian baru, yaitu Omicron ini. Jadi semakin ketat," ujarnya.
Koster menegaskan, pihaknya bersyukur saat ini angka vaksinasi Covid-19 Jawa-Bali cukup tinggi.
Di Bali sendiri, warga yang telah melakukan vaksinasi tahap 1 sudah mencapai 102 persen dan vaksinasi tahap 2 sudah mencapai 90 persen.
Di Jawa atau Jakarta sendiri, cakupan vaksinasinya sudah mencapai 100 persen.
Karena itu, interaksi antara warga Bali, Jakarta, atau Jawa pada umumnya sudah sangat aman.
Karena itu, pihaknya pun meminta agar insan pariwisata fokus menggarap wisatawan domestik.
"Interaksi antara warga Jakarta atau Jawa pada umumnya dan Bali itu sudah aman sekali. Itu terbukti hampir 3 bulan kasus di Bali ini sudah landai dan stabil.
Meskipun wisatawan domestik yang datang ke Bali ini sudah cukup tinggi. Sekarang ini full terus penerbangannya," ujarnya.
Gubernur Koster mengatakan, rata-rata penerbangan domestik saat ini mencapai 13 ribu orang per hari.
Sementara untuk perjalanan darat juga sama.
Baca juga: Gubernur Koster Sebut 20 Ribu Wisman Sudah Booking, Asita Bali: Itu Cukup Kecil
Karena itu, menuru Koster, aktivitas pariwisata di Bali sudah cukup tinggi.
Bahkan ia pun berencana untuk menambah penerbangan di Bali.
"Kemarin saya berdiskusi dengan menteri pariwisata, berupaya untuk menambah penerbangan untuk akhir tahun ini.
Sekarang Garuda Indonesia full, Lion Air full, Batik Air, Citylink juga.
Garuda tidak bisa lagi nambah penerbangan karena keterbatasan pesawat.
Jadi kita upayakan berkerjasama dengan maskapai lain untuk menambah penerbangan di Bali," ujarnya.
"Artinya, yang paling kondusif buat kita adalah wisatawan domestik.
Kalau wisatawan mancanegara, walaupun kita buka, negaranya yang melarang warganya keluar.
Baca juga: Bali Fokus pada Kunjungan Wisdom Jelang Nataru, Kedatangan Wisatawan Lewat Darat 25 Ribu per Hari
Jadi kan tidak jalan skemanya walaupun kita buka. Jadi mohon maaf, insan pariwisata jangan menyalahkan Pemerintah Bali.
Ini terjadi karena memang negara wisatawan mancanegara yang masih menutup dirinya.
Pasar domestik kita itu besar. Malahan lebih loyal. Jangan fokus pada wisatawan mancanegara.
Nanti kalau situasi sudah bagus, gak diundang pun mereka pasti datang," tandasnya.
(*)