Superball
Ditinggal Lukaku, Inter Milan Masih Jadi Klub Sukses di Italia, Ini Alasannya
Ada satu alasan kuat yang mengapa Inter Milan masih menjadi yang terbaik di Liga Italia saat ini.
TRIBUN-BALI.COM - Ada satu alasan kuat yang mengapa Inter Milan masih menjadi yang terbaik di Liga Italia saat ini.
Inter Milan berhasil menjadi Campione d'Inverno alias juara musim dingin di Liga Italia 2021-2022.
Status sebagai juara paruh musim Liga Italia diraih Inter Milan kala rival sekota mereka, AC Milan, yang tumbang di tangan Napoli.
AC Milan takluk 0-1 dari Napoli pada laga pekan ke-18 Liga Italia, Minggu 19 Desember 2021 atau Senin dini hari WIB.
Baca juga: GOL PRATAMA ARHAN dan Ramai Rumakiek Nominasi Gol Terbaik Fase Grup Piala AFF 2020, Ayo Vote Disini
Kekalahan dari Napoli membuat laju I Rossoneri tertahan di klasemen sementara Serie A dan membuat Inter Milan berhak menjadi capolista.
Adapun Inter berhasil meraih kemenangan telak 5-0 atas Salernitana, tepat satu hari sebelum Milan bentrok dengan Napoli.
I Nerazzurri berhasil meraup 43 poin, unggul 4 angka dari Napoli dan Milan yang menempati peringkat kedua dan ketiga.
Tidak ada yang mengira jika Inter tetap mempertahankan performa apiknya di Serie A musim ini.
Baca juga: 3 Pemain Indonesai Masuk Nominasi Pemain Terbaik Fase Grup Piala AFF 2020, Ada Top Skorer Sementara
Kepergian Antonio Conte dari kursi pelatih dianggap sebagai awal dari mundurnya Inter setelah berhasil merengkuh scudetto musim lalu.
Belum lagi dua figur penting dalam skuad seperti Achraf Hakimi dan Romelu Lukaku yang pergi pada musim panas 2021 dinilai membuat Inter melemah.
Baca juga: Jelang Nataru, Bupati Karangasem Pantau Harga Kebutuhan Pokok, Cabai Rawit Tembus Rp 80 Ribu/Kg
Namun, sang petahana tetap menjaga konsistensi mereka di liga domestik meski berganti juru taktik.
Bersama Simone Inzaghi, Inter menunjukkan jati diri mereka sebagai tim juara.
Hal itu dibuktikan dengan baru satu kekalahan yang dialami oleh Inter dari 18 pertandingan.
Skema pakem warisan Antonio Conte masih tetap dijalankan oleh Simone Inzaghi meski pada awalnya sang allenatore diragukan kapasitasnya untuk menukangi Inter.