Wisatawan Tembus 30 Ribu Orang/Hari, Kunjungan Tertinggi ke Bali Selama Pandemi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengingatkan agar Bali bersiap-siap

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana zona penjemputan terminal kedatangan domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (14/12/2021) lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengingatkan agar Bali bersiap-siap menghadapi peningkatan kunjungan seiring liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Ini mengingat Pulau Dewata menjadi destinasi liburan favorit wisatawan, khususnya wisatawan domestik pada saat ini, di tengah vakumnya kunjungan wisatawan mancanegara.

Baca juga: Polda Bali Siapkan 1.459 Personel Dalam Operasi Lilin 2021, Lakukan Pengamanan di Pintu Masuk Bali

Baca juga: Peruntungan Lahir Selasa Umanis Krulut, Hidup Mewah Umur 43 - 48 Tahun

“Data yang kami dapatkan, sekitar 30 ribu wisatawan domestik (wisdom) datang ke Bali per hari. Mulai minggu ini, (pelaku perjalanan) dari udara sekitar 15-20 ribu dan dari darat mencapai 15 ribu yang masuk ke Bali," kata Sandiaga dalam jumpa pers mingguan di Jakarta, Senin (20/12).

Menurut Menparekraf, data kunjungan wisatawan Nataru sebanyak itu diperoleh dari Wakil Ketua Bidang Budaya,  Lingkungan dan Humas PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.

"Beliau memprediksi, menjelang Natal dan Tahun Baru dari 13 ribu orang per hari minggu lalu, mulai pekan ini akan mencapai 15 sampai 20 ribu melalui udara. Dan yang dari darat juga kemungkinan sebanyak 15 ribu. Akan ada yang bawa mobil, banyak," imbuh Sandiaga Uno.

Baca juga: Polda Bali Siapkan 1.459 Personel Dalam Operasi Lilin 2021, Lakukan Pengamanan di Pintu Masuk Bali

Menurut Menparekraf Sandiaga, peningkatan kunjungan wisatawan domestik (wisdom) itu terjadi lantaran proses vaksinasi, proses penerapan protokol kesehatan, dan situasi Covid-19 yang terkendali telah memicu kebangkitan kembali ekonomi.

Pada kesempatan tersebut, Menparekraf juga menyampaikan bahwa pada Jumat (17/12) tercatat 14 ribu orang (pax) yang datang ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Itu merupakan rekor jumlah kunjungan ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai selama pandemi.

Didapatkan pula informasi dari Stakeholder Relations Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, bahwa jumlah penumpang saat libur Nataru akan meningkat sekitar 5 sampai 10 persen.

"Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan upaya terbaik menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kasus Covid-19 varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia. Langkah itu akan terus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat," imbuh Sandiaga Uno.

Otoritas bandara dan pelabuhan telah dimintanya untuk meningkatkan pengawasan kepada setiap pelaku perjalanan yang masuk ke Bali.

Ada tiga pintu masuk yang akan dipadati, yakni Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai.

"Pelaku perjalanan diminta benar-benar mematuhi segala persyaratan mulai tes antigen, aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan (prokes) selama berlibur," harap Menparekraf Sandiaga Uno.

Rumah sakit di Bali juga tetap siaga. Untuk Nataru misalnya, per Kamis (16/12), kapasitas tempat isolasi pasien Covid-19 di Bali berjumlah 883 tempat tidur.

Dari jumlah itu, baru terisi 87 tempat tidur atau 9,85 persen.  Sementara ada sebanyak 795 tempat tidur atau 90,15 persen yang kosong.

Jumlah itu terbagi di 175 tempat isolasi terpusat yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota se-Bali.

Sebelumnya Gubernur Bali, Wayan Koster juga mengeluarkan surat edaran mengenai pembatasan saat libur Natal dan Tahun Baru, Sabtu (18/12).

Langkah ini untuk mengantisipasi meluasnya Covid-19 varian Omicron. Dalam surat edaran tersebut, ada larangan pawai dan pesta saat momen malam Tahun Baru. Kemudian ada pembatasan waktu operasional mal serta pusat perbelanjaan. Aturan ini mulai berlaku sejak tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

“Melihat antusiasme tersebut, saya menghimbau masyarakat untuk berkegiatan saat Natal dan Tahun Baru dengan penuh tanggung jawab. Laksanakan kegiatan dengan ketat dan disiplin, pastikan tidak berkerumun, pastikan aplikasi PeduliLindungi sudah terintegrasi, kegiatan kita semua berpulang kepada tanggung jawab kita. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita menjaga,” imbau Sandiaga.

Jangan Berlebihan

Ketika ditemui seusai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali pada Senin (20/12), Gubernur Wayan Koster kembali mengingatkan agar warga masyarakat dan wisatawan yang ada di Bali untuk tetap mengaja prokes pada saat liburan Nataru.

Tidak hanya itu, Koster juga mengajak semua pihak untuk menjaga situasi Bali untuk tetap aman dan kondusif.

“Sesuai instruksi Mendagri ya tentu ada ketentuan berkaitan dengan prokes, untuk menghindari penularan Covid-19. Supaya tetap kondusif ya,” paparnya.

Saat ditanya apakah akan ada patroli penegakan prokes dari aparat Pemprov Bali pada malam pergantian tahun nanti, Koster menjawab secara diplomatis.

Ia mengatakan, pemprov tidak akan melakukan patroli berlebihan pada malam pergantian tahun. Ia justru mengajak masyarakat untuk menghabiskan malam pergantian tahun di rumah saja.

Koster pun mengaku dirinya akan melewati malam tersebut di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar.

Baca juga: Polda Bali Siapkan 1.459 Personel Dalam Operasi Lilin 2021, Lakukan Pengamanan di Pintu Masuk Bali

Hal ini diambil untuk mempermudah koordinasi dengan para stakeholder terkait kebijakan Nataru dan pengendalian Covid-19.

“Biasa aja, saya tetap di Denpasar, jaga wilayah,” ungkapnya.

Ia mengakui bahwa kali ini wisatawan domestik menjadi penyelamat perekonomian Bali. Ini mengingat, hingga saat ini banyak wisatawan mancanegara yang belum bisa masuk ke Bali karena negaranya ditutup akibat pandemi Covid-19.

“Ya bukan berharap, tapi belum, karena warga negaranya nggak bisa ke Bali,” ungkapnya.

Mulai ramainya wisatawan domestik ke Bali mendapat tanggapan dari legislator asal Bali di DPR RI.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer meminta Pemprov Bali segera melakukan pembenahan pada semua destinasi wisata di semua kabupaten/kota di Bali.

Alasannya, kata Demer, banyak destinasi wisata di Bali  mengalami kerusakan akibat kurangnya perawatan selama pandemi.

Oleh karena itu, untuk menyambut kebangkitan kembali pariwisata Bali, pemprov diharapkan berani mengeluarkan anggaran untuk memperbaiki bahkan membangun destinasi-destinasi baru di Bali.

Baca juga: Polda Bali Siapkan 1.459 Personel Dalam Operasi Lilin 2021, Lakukan Pengamanan di Pintu Masuk Bali

"Saya mengibaratkan destinasi pariwisata di semua kabupaten dan kota di Bali ini telur emasnya Bali. Ini harus segera dipermak, dipoles supaya bisa menarik lebih banyak kunjungan wisata dan bisa menghasilkan kontribusi ke PAD. Pemerintah harus berani mengeluarkan kocek mengalokasikan dana untuk melakukan pembenahan lebih dari 240 titik destinasi wisata baik yang sudah ada maupun yang baru dikembangkan,” papar Demer, Senin (20/12).

Baca juga: Polda Bali Siapkan 1.459 Personel Dalam Operasi Lilin 2021, Lakukan Pengamanan di Pintu Masuk Bali

Menurut Demer, biaya untuk perbaikan tersebut diperkirakan mencapai Rp10 miliar per destinasi.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved