Berita Bali
BISNIS Mobil Bekas di Bali Kembali Menggeliat, Harga Merangkak Naik, Mobil Matic Jadi Primadona
BISNIS Mobil Bekas di Bali Kembali Menggeliat, Harga Merangkak Naik, Mobil Matic Jadi Primadona
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah sempat anjlok karena pandemi berkepanjangan, bisnis mobil bekas di Bali mulai menggeliat.
Permintaan terhadap penjualan dan pembelian mobil bekas pun semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun 2020 lalu saat pandemi mulai berkecamuk, showroom mobil bekas mengalami penurunan permintaan pelanggan sekitar 20 persen.
Seperti katakan Raka, pemilik showroom mobil bekas Mobil 89 di Jalan Raya Cokroaminoto 410 Ubung Kaja, Denpasar.
Ia mengatakan sebelum pandemi, tipe mobil Avanza 2028 ia jual di harga Rp 170 Juta, namun saat pandemi turun menjadi Rp 150 Juta.
"Turun sekitar 20 persen ya, permintaan pembeli juga ikut turun dulunya kami menjual 20 unit perbulannya, pas tahun 2020 hanya setengahnya," kata Raka saat ditemui Tribun Bali, Rabu (22/12/2021).
Dijelaskan, tahun 2021 ini, perlahan permintaan terhadap mobil bekas mengalami kenaikan.
Permintaan mobil bekas di shoroom milik Raka mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Mobil yang terjual juga naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.
Beberapa mobil yang ready dan siap pakai yakni Xenia, Hrv, Brio, Innova, Ignis, dan sebagainya.
"Kami masih terima nego dari calon pembeli, kami juga pastiian mobil dalam keadaan good condition dengan garansi 30 hari," tutupnya.
Harga Mobil Bekas Naik
Tak hanya di Denpasar, bisnis penjualan mobil bekas di Gianyar juga menggeliat kembali.
Bahkan, harga jual mobil bekas di Gianyar perlahan mulai naik.
Pantauan Tribun Bali di market place, Senin 21 Desember 2021, naik turunnya nilai mobil bekas paling terlihat pada mobil pabrikan Jepang, yakni Honda dan Toyota.
Toyota Yaris keluaran tahun 2015, beberapa bulan lalu bekasnya banyak dibaderol di harga Rp 150 jutaan, kini rata-rata dijual di harga Rp 170 juta.
Dari Honda, ada Jazz RS tahun 2013 yang sebelumnya rata-rata dijual Rp 145 juta, kini rata-rata dijual Rp 160 juta.
Berikutnya Honda HRV tahun 2015 sebelumnya Rp 200 juta menjadi Rp 215 juta.
Selain itu, ada juga mobil pabrikan Korea Selatan, Kia Rio 2013. Dimana sebelumnya hatchback ini dijual Rp 100 jutaan, kini sudah naik kisaran Rp 120 juta.

Pengusaha Jual Beli Mobil Bekas di Gianyar, Dewa Budiana Banjar membenarkan saat ini harga jual mobil bekas mengalami kenaikan.
Kata dia, hal tersebut terjadi karena ekonomi mulai menggeliat, stok barang juga langka.
Sebab, ketika harga mobil anjlok, banyak mobil yang dijual keluar Bali. Bahkan Dewa Banjar menyebutkan saat ini sangat sulit mencari mobil.
"Harganya sudah naik seiring membaiknya perekonomian masyarakat. Selain itu juga karena sekarang sulit nyari mobil. Waktu harganya anjlok, mobil banyak terjual keluar Bali. Contohnya Honda Jazz RS 2013, sebelumnya Rp 145 juta, kini Rp 160 juta. Honda HRV tahun 2015, sebelum Rp 200 juta sekarang Rp 215 juta," ujarnya.
Menurut Dewa Banjar sapaannya, mobil yang saat ini banyak peminatnya adalah kelas mobil niaga.
Tren permintaan transmisi juga berubah.
Ketika situasi normal, permintaan didominasi oleh transmisi manual.
Namun saat ini, paling banyak diminati adalah transmisi otomatis.
"Paling banyak dicari mobil niaga. Dan yang banyak diburu itu mobil metik. Dulu rent car dan pariwisata lebih suka manual. Saat ini sudah bergeser. Penyewa lebih suka mobil metik karena kemudahan cara pemakaiannya," ujarnya. (*)