Berita Bali
Kisah Miris Adik Cantik Ni Luh Tiari, Tinggal Bersama Kakek-Nenek Renta, Butuh Bantuan Biaya Sekolah
Ni Luh Tiari Anindia Putri, begitu nama lengkap adik cantik berusia 4 tahun ini. Di usianya yang sangat belia, adik Tiari hidup tanpa kedua orangtua.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Komang Agus Ruspawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ni Luh Tiari Anindia Putri, begitu nama lengkap adik cantik berusia 4 tahun ini.
Di usianya yang sangat belia, adik Tiari hidup tanpa kedua orangtuanya.
Adik Tiari yang punya paras cantik dan imut ini, tinggal bersama kakek dan neneknya yang sudah renta di Banjar Sukaluwih, Desa Mertabuana, Selat, Karangasem, Bali.
Kini Luh Tiari sangat membutuhkan uluran tangan untuk biaya hidup sehari-hari, dan juga biaya untuk pendidikan.
Luh Tiari memang tak seberuntung anak-anak lain. Ia harus mengecap pahitnya hidup di umurnya yang masih sangat belia yakni 4 tahun.
Nasib getir yang dijalani Tiari ini bermula ketika dua tahun lalu ayah sekaligus kepala keluarga di rumahnya meninggal karena penyakit liver.
Penderitaan Tiari bertambah ketika tujuh bulan lalu ibunya menikah lagi, dan meninggalkan Tiari dengan kakek dan neneknya.
Untuk makan sehari-hari, di usianya yang senja kakek dan nenek Tiari bekerja serabutan dan tentunya penghasilannya tidak cukup untuk keperluan sekolah Tiari.
Kini Tiari sedang belajar di Taman Kanak-Kanak dan tentunya memerlukan uluran tangan.

Sejumlah relawan kemanuasian pun memberi perhatian pada nasib adik Tiari, Mereka berupaya memberi bantuan dari para donatur.
Salah satunya dilakukan oleh Yayasan Relawan Berbagi Kasih (Korek Bali).
Setelah mendapat informasi dari perbekel setempat, Yayasan Korek Bali melakukan survey langsung ke rumah adik Tiari ditemani juga oleh perbekel tersebut.
"Kemarin saya dapat informasi dari perbekel dan diinformasikan langsung ke saya. Kebetulan diinformasikan ke yayasan dan kami langsung survey ke sana dan langsung berbicara dengan kakek dan neneknya serta warga sekitar,” tutur Nyoman Merta Adi Adnyana selaku Ketua Yayasan Korek Bali.
“Bahwa memang benar adik Tiari bapaknya dua tahun lalu meninggal karena liver. Dan tujuh bulan lalu ibunya pamit dari rumah mertua atau suami kembali ke rumah bajang (muda). Itu cerita dari kakek nenek, tetangga dan pak kadus. Kebetulan waktu saya survey diantar pak kadus," lanjutnya.