FAKTA Baru Tabrak Lari di Nagreg, Handi dalam Kondisi Sekarat Saat Dibuang ke Sungai Serayu
Korban yang sudah tak berdaya itu dibawa kabur dan dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah di dua tempat terpisah.
Diungkap dr Hastry, Handi masih hidup usai kecelakaan terjadi.
Karenanya saat dibuang oleh pelaku ke sungai Banyumas, Handi masih bernapas.
"Sedangkan yang di Banyumas, di autopsi oleh teman Kami, Kita temukan tanda tenggelam di saluran napas atas dan paru-paru. Jadi waktu ditemukan memang sudah tiga hari setelah kejadian, dalam keadaan pembusukkan,"
"Tapi Kami yakinkan, dia kematiannya karena tenggelam. Jadi waktu dibuang, masih hidup," pungkas dr Hastry.
Menegaskan hal tersebut, presenter pun kembali mengulang pernyataan dr Hastry.
"Jadi yang sudah meninggal ketika dibuang ke air itu apakah jenazah yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan ?" tanya presenter.
"Yang perempuan," ujar dr Hastry.
"Tetapi untuk jenazah laki-laki ini meninggal karena ditenggelamkan oleh pelaku ?" tanya presenter.
"Iya. Kita kan mencari sebab kematian. Jadi kematiannya karena tenggelam. Jadi waktu dibuang dia masih hidup," imbuh dr Hastry.
Terkait kondisi Handi yang masih hidup saat dibuang pelaku ke sungai, dr Hastry mengungkap temuannya.
dr Hastry menjelaskan bukti bahwa Handi masih hidup usai kecelakaan, dan saat dibuang pelaku ke sungai.
Bukti tersebut adalah ditemukannya air di dalam paru-paru dan saluran napas bagian atas di tubuh Handi.
Sementara di lambung Handi masih terdapat sisa makanan.
"Kita lihat dari luka kepala, memang tidak mematikan. Jadi waktu kecelakaan pasti dia masih hidup. Dan yang kedua, Kita temukan tanda-tanda air yang masuk dari saluran napas atas sampai paru-paru itu pasir, jadi dia masih bernapas waktu dibuang ke sungai. Sedangkan lambung masih ada sisa makanan,"
"Kecuali kalau dibuang sudah meninggal, itu benda-benda asing, air, itu tidak ada. Pasti kalau ada, membusuk pun, air ada sampai saluran pencernaan," jelas dr Hastry.